Analisis Kata menō Berdasarkan Surat 1 Yohanes
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2016, Vol 14, Issue 1
Abstract
Tujuan penulisan ini adalah mengetahui makna kata menō dalam surat 1 Yohanes melalui pendekatan studi eksegesis yaitu analisis leksikal, analisis grammatikal, analisis konteks dan analisis historis. Perjanjian Baru menggunakan kata menō digunakan dalam hubungan dengan Allah, berarti menekankan sifatnya, sementara dalam hubungan dengan doktrin Kristen, kata ini digunakan secara kiasan menunjuk kepada ketetapan hidup sebagai umat yang diselamatkan. Secara grammatikal, bentuk yang menyatakan bahwa suatu tindakan (peristiwa) sedang terjadi, subjeknya melakukannya secara aktif dan tindakan/peristiwa itu merupakan suatu realitas. Penulis surat ini, Yohanes menyatakan dengan serius bahwa hal yang paling mungkin bagi seseorang untuk tinggal dalam Anak dan Bapa adalah harus tetap tinggal di dalam firman yang “telah kamu dengar dari mulanya.” Sedangkan pendekatan analisis konteks arti menō adalah orang yang lahir dari Allah dan berada di dalam Dia memiliki potensi untuk menjauhkan diri dari dosa karena benih ilahi tinggal tetap di dalamnya dan karena mereka mengenal Dia. Dalam konteks historis penggunaan kata menō yang di dalamnya terkandung pengajaran dan nasihat yang mendasar mengenai doktrin dan praktika hidup Kristen jelas menunjukkan bahwa secara historis teologis kata ini merupakan kata yang penting dalam pergumulan iman dan perkembangan doktrin dalam komunitas Kristen mula-mula.
Authors and Affiliations
Nyoman Lisias Fernand Dju
Kepemimpinan Gembala: Suatu Kajian Filosofis tentang Proses Integrasi Kepemimpinan Rohani dan Sekuler
Tugas gembala jemaat untuk memelihara umat Allah, merupakan tugas yang sangat strategis. Pada satu sisi manusia diperhadapkan kepada kompleksitas permasalahan yang semakin lama semakin rumit. Gereja melalui fungsi peng...
Peranan Gembala Sebagai Pemimpin Dalam Perspektif I Petrus 5:1-4 Dan Relevansinya Pada Masa Kini
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: Pertama, untuk menemukan konsep peranan gembala sebagai pemimpin dalam I Petrus 5:1-4. Kedua, untuk merelevansikan konsep peranan gembala sebagai p...
Peranan Psikologi terhadap Perkembangan Masyarakat Pasca Modernisasi
Dalam mencapai kemajuan bangsa, terdapat hal-hal positif dan negatif, termasuk persoalan psikologis bangsa. Itu sebabnya peran seorang teolog dituntut untuk memilki dan menguasai ilmu psikologi dalam tugas pelayanannya.
Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Yusuf Dalam Menghadapi Perubahan Berdasarkan Kitab Kejadian 37-50
Pertama, Prinsip-prinsip kepemimpinan Yusuf dalam menghadapi perubahan adalah sebagai berikut, (1) Berpegang teguh pada visi yang berasal dari Allah yang ditunjang dengan karakter yang baik, (2) Membaca peluang yang ad...
Dimensi Pelayanan Pastoral
Pelayanan Penggembalaan merupakan satu tanggung jawab yang diberikan Tuhan Yesus kepada yang dipercayainya selaku gembala, namun pemahaman di antara para gembala masa kini tentang tanggung jawab itu semakin kabur dengan...