Faktor Risiko Tuberkulosis Paru Anak: Studi pada Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Purwokerto
Journal Title: STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan - Year 2018, Vol 7, Issue 2
Abstract
Tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, oleh karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi, terutama pada negara yang sedang berkembang. Tuberkulosis paru anak merupakan salah satu masalah penting yang harus diperhatikan pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia karena jumlah anak usia di bawah 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah seluruh populasi. Infeksi TB pada anak merupakan cikal bakal (precursor) untuk berkembangnya penyakit TB pada dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor risiko terkait status gizi, status imunisasi BCG, usia anak, pengetahuan orang tua tentang TB, kontak dekat dengan penderita TB terhadap terjadinya penyakit tuberkulosis anak. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah pasien anak usia 0-14 tahun yang berobat di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Purwokerto selama penelitian berlangsung. Penarikan sampel dilakukan secara quota sampling terhadap 240 pasien. Data primer didapatkan melalui observasi (wawancara) dan pengukuran berat badan langsung ke responden. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan chi-square dan multiple regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor risiko status gizi, status imunisasi BCG tidak berpengaruh signifikan terhadap terjadinya penyakit TB pada anak, sedangkan faktor risiko usia anak, pengetahuan orangtua tentang TB, serta kontak dekat dengan penderita TB dewasa berpengaruh signifikan terhadap kejadian penyakit TB pada anak di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Purwokerto. Faktor risiko kontak dekat dengan penderita TB dewasa merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya penyakit TB pada anak dibandingkan dengan faktor risiko lainnya yang diteliti.
Authors and Affiliations
Gara Samara Brajadenta, Agung Saprasetya Dwi Laksana, I Dewa Sang Aju Putu Peramiarti
Karakteristik Ibu dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita 6-24 Bulan di Kecamatan Selat, Kapuas Tahun 2016
Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau mencakup susunan hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhan yang tidak mencukupi kebutuhan badan. Anak balita (1-5 tahun) merupakan kelomp...
HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA DM DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD KERTOSONO
Tujuan umum pengobatan diabetes melitus adalah mengendalikan kadar gula darah dan meningkatkan kualitas hidup penderita, salah satu caranya dengan pengaturan diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepat...
INTELEGENSI QUOTIENT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI STIMULASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Anak merupakan makhluk yang unik, keluarga mengharapkan bahwa anak bertumbuh kembang optimal, faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang secara optimal yang paling dominan setelah pascanatal adalah genetik, lingkun...
EFEKTIFITAS PEMBERIAN FAMILY PSYCHOEDUCATION (FPE) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA SKIZOFRENIA DI KOTA KEDIRI
Schizophrenia is one type of psychotic disorders that often experience relapse. About 33% of people with schizophrenia experience recurrence and about 12.1% re-experienced hospitalization. Discontinuation of drugs is a m...
PENGARUH JALAN KAKI RINGAN 30 MENIT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 di Desa Dukuh Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun 2017
Seseorang yang sudah tua akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh, begitu pula dengan kepekaanya terhadap insulin. Data WHO tahun 2011 didapatkan jumlah penduduk dunia penderita Diabetes Militus meningkat setiap tahun...