Hubungan Perilaku 3M Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu
Journal Title: Higiene : Jurnal Kesehatan Lingkungan - Year 2017, Vol 3, Issue 3
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyara-kat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan perilaku mengurus, menutup, dan mengubur (3M) dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu. Jenis penelitin ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan desain penelitian Case Control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah 52 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki anggota kepala keluarga yang menderita DBD. Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah Kepala Kelurga (KK) yang anggota keluarganya tidak menderita DBD yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu yaitu sebanyak 2.902 KK. Sampel kasus dalam penelitian ini sebanyak 52 KK yang menderita DBD dan 52 KK yang tid-ak menderita DBD. Cara pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan cara total sampling dan pada kelompok kontrol adalah simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung, dengan cara menyebar-kan koesiuner kepada Kepala Keluarga (KK). Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu yaitu data DBD yang diperoleh dari laporan tahunan dari Puskesmas Lingkar Barat. An-alisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan digunakan uji Statistik Chi-Square (χ²). Hasil dari analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku 3M dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Pusk-esmas Lingkar Barat Kota Bengkulu dengan nilai OR = (8,222).
Authors and Affiliations
Suryani Suryani, Diyana Oktavia sari
Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep
Tuberkulosis merupakan penyebab utama kedua kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia setelah HIV/AIDS. Menurut laporan WHO, diseluruh dunia setiap tahun ditemukan 8 juta kasus baru. Indonesia merupakan negara pe...
Exploring Oral Health Behavior In Residential Gunung Masigit Village with Radon Level 2030±509 Bq/m3 and 1140+ 393 Bq/m3
An oral health behaviour is a new science in the social revolution of industrialization to reflect the developing self-actualization and the concept of general health research. Environmental factors such as radon ionizin...
Kemampuan Arang Aktif Tempurung Kemiri Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali
Banyak penduduk yang terpaksa memanfaatkan air yang dari segi kualitasnya tidak memen-uhi persyaratan, salah satunya yaitu syarat kimia berupa kandungan kadar besi (Fe) yang tinggi yang dapat mengakibatkan diare, anemia,...
Kemampuan Bahan Aktif Ekstrak Daun Mojo (Aegle marmelos L.) dalam Mengendalikan Nyamuk Aedes aegypti, dengan Metode Elektrik
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penggunaan insektisida yang berasal dari tumbuhan mojo (Aegle marmelos L.) mengandung senyawa tanin, saponin, alkaloid, f...
Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar
Puskesmas Panambungan merupakan Puskesmas yang paling tinggi angka keberhasilan pen-gobatan pasien TB Paru yang tertinggi di Kota Makassar sebanyak 65 pasien dan angka keberhasilan pengobatan mencapai 100%. Tujuan umum p...