INDUSTRI BORONDONG DI DESA LAKSANA KECAMATAN IBUN KABUPATEN BANDUNG (TAHUN 2000-2004)
Journal Title: Jurnal Syntax Literate - Year 2019, Vol 4, Issue 2
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang berdirinya industri borondong di Desa Laksana, mengungkapkan perkembangan industri borondong di desa Laksana pada tahun 2000-2004, dan mengungkapkan dampak industri borondong terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Metode penelitian historis digunakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang telah terjadi pada masa lampau. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan teknik wawancara, caranya mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Tempat atau lokasi penelitian yaitu di desa Laksana Kecamatan Ibun. Setelah data terkumpul maka penulis melakukan kritik sumber baik kritik secara external maupun internal. Selanjutnya data-data tersebut diolah untuk memunculkan fakta-fakta yang dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. Hasil yang didapat bahwa kegiatan industri borondong tersebut sudah ada sejak sebelum kemerdekaan yaitu sekitar tahun 1940 an, tetapi tidak dikomersilkan. Baru pada tahun 1960 an dikomersilkan ke beberapa daerah termasuk ke Majalaya. Pada tahun 2000 industri borondong terus berkembang, hingga pada tahun 2004 industri borondong mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pembuatan replika gedung sate yang terbuat dari borondong. Faktor-faktor yang menyebabkan usaha industri borondong di Desa Laksana dapat berkembang menjadi mata pencaharian masyarakat, antara lain keinginan masyarakat Desa Laksana unruk melestarikan warisan dari nenek moyang dan keinginan meningkatkan kesejahteraan serta upaya pemerintah Desa Laksana untuk mempopulerkan produk dan industri borondong. Berdirinya industri borondong di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung telah membawa dampak pada kehidupan masyarakat Laksana dalam bidang sosial dan ekonomi. Pada bidang sosial dampaknya adalah semakin meningkatnya kesadaran penduduk akan arti penting pendidikan yang dapat dilihat dengan banyaknya anak usia sekolah yang tetap melanjutkan sekolahnya, dan meningkatnya sarana pendidikan dan transportasi. Sedangkan dari segi ekonomi dampaknya adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Authors and Affiliations
Nur Mentari Jantisiana dan Ermanto
THE EFFECT OF GENDER DIFFERENCES AND READING STRATEGIES TOWARD STUDETS’ READING COMPREHENSION
The purpose of this research were to find out whether there is any significant difference result of reading comprehension between gender (male and female), whether there is any significant difference result of reading co...
GAMBARAN KEPATUHAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN SEBAGAI TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS WATUBELAH KABUPATEN CIREBON
Cuci tangan merupakan salah satu langkah yang paling penting untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan pelaksanaan cuci tangan...
ANALISIS PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI UNGGULAN KAOS ETNIK KHAS CIREBON DI KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON
Industri kreatif adalah salah satu sektor ekonomi yang belakangan sedang dikembangkan. Industri kreatif merupakan industri yang mengutakan produk kreatif yang memiliki nilai jual tinggi. Pada umumnya industri kreatif...
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK UKUR TANAH TENTANG CARA MENGHITUNG LUAS AREAL PADA PETA DENGAN CARA SEDERHANA DI KELAS X BA SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui Model pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang Cara menghitung areal pada peta dengan cara sederhana di Kelas X BA semester 1 Tahun...
ANALISIS INDEKS KEPUASAN PELAYANAN ADMINISTRATIF DISDUKCAPIL KABUPATEN BREBES DALAM PRESFEKTIF LOYALITAS PUBLIK
Pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil terkendala oleh lambatnya waktu pemrosesan pelayanan yang diberikan oleh pemberi layanan publik, bahkan masyarakat seringkali harus bolak-balik dua sampai tiga k...