KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MUI (MAJELIS ULAMA’ INDONESIA) DI ERA ORDE BARU
Journal Title: Jurnal Sosial Humaniora - Year 2009, Vol 2, Issue 1
Abstract
Awal mula berdirinya Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) bukanlah kehendak umat Islam sepenuhnya dan bukan pula kehendak dari para ulama’ Islam, tetapi berdirinya MUI adalah kehendak dari pemerintah Indonesia pada saat itu (Orde Baru) dalam rangka menguatkan kedudukan pemerintahan di saat itu. Namun demikian setelah berdirinya MUI, terdapat kekurangan dan kelebihan dalam menfatwakan berbagai macam permasalahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat Indonesia karena di Indonesia terdapat berbagai aliran keagamaan, bahkan dalam Islam itu sendiri terdapat beberapa madzhab yang berbeda.
Authors and Affiliations
M. Muhtarom Ilyas
Analisis Kebijakan Pengelolaan dan Budidaya Ekosistem Gambut di Indonesia: Penerapan Pendekatan Advocacy Coalition Framework
Indonesia has a peat area of around 14.91 million hectares and has become the fourth largest owner of peat reserves in the world after Canada, Russia and the United States. Peatlands play a major role as carbon sinks and...
PERANAN “DESA PAKRAMAN “ DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MELALUI KONSEP AJARAN “TRI HITA KARANA”
Arus globalisasi telah melanda dunia saat ini, batas-batas suatu wilayah ataupun negara seolah-olah semakin transparan. Hal ini membawa dampak pada kehidupan masyarakatnya. Desa-desa di Bali memiliki lembaga adat yang kh...
POLA NAMA DESA DI KABUPATEN PONOROGO PADA ERA ADIPATI RADEN BATORO KATONG: SEBUAH TINJAUAN ETNOLINGUISTIK
This paper expplains that the Pattern Name of villages in Ponorogo at period of Duke Raden Katong Batoro has some morphological word formations and meanings. For the method, this research used literature and historical...
PENETAPAN PERDA KAWASAN LINDUNG SEBAGAI SALAH SATU TINDAKAN PREVENTIF UNTUK MENCEGAH BANJIR
Masalah banjir adalah masalah yang menyangkut lingkungan hidup. Terjadinya masalah lingkungan merupakan akumulasi dari berbagai faktor penyebab yang sangat luas dan komplek. Berbagai faktor penyebab tersebut dapat dibagi...
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAWASAN HUTAN SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF DALAM PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KABUPATEN TRENGGALEK
Kabupaten Trenggalek sebagian besar merupakan wilayah pegunungan dengan luasan wilayah 126.140 ha dan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Namun ironisnya penggunaan tanah terbesar justru adalah hu...