PENGELOLAAN LAHAN BASAH TERKAIT SEMAKIN MARAKNYA KEBAKARAN DENGAN PENDEKATAN ADAPTASI YANG DIDASARKAN PADA KOVENSI RAMSAR

Journal Title: Society - Year 2016, Vol 4, Issue 2

Abstract

Lahan basah tidak saja dipahami sebagai pendukung kehidupan secara langsung, seperti sumber air minum dan habitat beraneka ragam mahluk, tapi juga memiliki berbagai fungsi ekologis seperti pengendali banjir, pencegah intrusi air laut, erosi, pencemaran, dan pengendali iklim global. Salah satu bentuk kerusakan lahan basah yang semakin banyak terjadi adalah kebakaran gambut mudah terjadi di hutan rawa gambut tropis. Akibatnya hutan yang telah dieksploitasi dan tajuknya relatif lebih terbuka karena terganggu mengalami kekeringan dan mudah terbakar, ditambah lagi adanya kegiatan penyiapan lahan dengan pembakaran yang dilakukan oleh peladang berpindah. Konven- si Ramsar adalah perjanjian internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan. Indonesia masuk menjadi anggota Konvensi Ramsar pada tahun 1991 dengan di- terbitkannya Keppres 48 Tahun 1991 yang merupakan Ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia. Strategi adaptasi dapat membantu manusia dalam mengelola dampak perubahan iklim dan melind- ungi sumber penghidupan atau matapencaharian mereka. Salah satu program yang telah dijalankan dalam upaya mengelolan lahan basah dengan pendekatan adaptasi adalah Program Adaptasi dan Mitigasi Lahan Basah Berkelanjutan (Sustainable Wetlands Adaptation and Mitigation Program/ SWAMP). Kegiatan yang dilaksanakan antara lain penanganan kebakaran di daerah penyangga ter- masuk penanaman tanaman tahan api, peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya dan akibat kebakaran, dan juga program pengelolaan daerah tangkapan air untuk mencegah keringnya hutan rawa gambut.

Authors and Affiliations

Fitri Ramdhani Harahap

Keywords

Related Articles

Modal Sosial Dalam Pengembangan Madu Kelulut Sebagai Komoditas Ekonomi Dan Pariwisata Di Kecamatan Lubuk Kabupaten Bangka Tengah

Kelulut Honey is one of the new commodities in Lubuk Subdistrict and has been developed by many local people. The development of this honeyed honey indirectly affects the income sector for the community and also has an i...

Village Expansion And Its Implication Towards Socio-Cultural Life Of The Society: (A Study At ‘Kundi Bersatu’ Society Simpang Teritip Sub-District West Bangka Regency)Village Expansion And Its Implication Towards Socio-Cultural Life Of The Society: (A Study At ‘Kundi Bersatu’ Society Simpang Teritip Sub-District West Bangka Regency)

REZI PRAYOGA. Village Expansion and Its Implication towords Socio-Cultural Life of the Society ( A Study at ‘Kundi Bersatu’ Society Simpang Teritip Sub-District West Bangka Regency). (Supervised by Ibrahim and Jamilah Ch...

Pengelolaan Warisan Budaya Bangka: Inkonsistensi Kebijakan, Regulasi dan Partisipasi Publik

This study aimed to describe government policy in managing the cultural heritage as a basis for legal regulation spawned cultural heritage management can strengthen the identity. This study uses qualitative policy analys...

Relasi Antara Penggunaan Android dan Perubahan Sosial Perdesaan: Studi Perubahan Sosial di Kabupaten Bogor Jawa Barat

Social changes is all changes on social institutions within community which impacting on its system including values, norms and patern of behaviour between groups in community, technology is one of the cause. Technology...

PENGELOLAAN LAHAN BASAH TERKAIT SEMAKIN MARAKNYA KEBAKARAN DENGAN PENDEKATAN ADAPTASI YANG DIDASARKAN PADA KOVENSI RAMSAR

Lahan basah tidak saja dipahami sebagai pendukung kehidupan secara langsung, seperti sumber air minum dan habitat beraneka ragam mahluk, tapi juga memiliki berbagai fungsi ekologis seperti pengendali banjir, pencegah int...

Download PDF file
  • EP ID EP425328
  • DOI -
  • Views 62
  • Downloads 0

How To Cite

Fitri Ramdhani Harahap (2016). PENGELOLAAN LAHAN BASAH TERKAIT SEMAKIN MARAKNYA KEBAKARAN DENGAN PENDEKATAN ADAPTASI YANG DIDASARKAN PADA KOVENSI RAMSAR. Society, 4(2), 38-47. https://europub.co.uk/articles/-A-425328