Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Penderita Pascastroke Menggunakan Flex Sensor dan Accelerometer

Journal Title: Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer - Year 2019, Vol 6, Issue 2

Abstract

Pada tahun 2013, prevelansi penderita stroke di Indonesia sebesar 12,1 % serta merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. Di Indonesia, angka kontribusi proporsional disability-adjusted life-years (DALYs) dari stroke sekitar 9,7 % dan merupakan penyebab disabilitas nomor satu. Penderita yang mengalami disabilitas akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, terutama berkomunikasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan alat bantu komunikasi yang dapat membantu penderita pascastroke berkomunikasi sehari-hari dengan memanfaatkan gerakan telapak tangan. Pada penelitian ini digunakan empat buah flex sensor yang diletakkan pada jari telunjuk, tengah, manis, dan kelingking serta satu sensor 3-axis gyroscope MPU6050. Alat bantu komunikasi untuk penderita pascastroke ini telah berfungsi untuk mendeteksi tujuh gerakan dasar, yaitu: “Ya”, “Tidak”, “Saya mau pergi kesana”, “Jam berapa sekarang?”, “Saya mau makan”, “Saya mau minum”, dan “Halo!”. Ketujuh kata atau kalimat tersebut juga ditampilkan di sebuah display. Pendeteksian ketujuh gerakan ini diperoleh dari tekukan empat jari yang dideteksi menggunakan flex sensor dan posisi tangan di arah 3 sumbu (x, y, dan z) menggunakan gyroscope yang diletakkan pada sebuah sarung tangan. Alat ini diharapkan dapat menjadi awal dalam pengembangan alat bantu komunikasi untuk penderita.

Authors and Affiliations

Agung Setiawan

Keywords

Related Articles

Indeks Kesiapan Perguruan Tinggi dalam Mengimplementasikan Smart Campus

Keberhasilan perguruan tinggi memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah smart campus sebagai upaya kompetitif dan bernilai saing pada hakekatnya terletak pada sejumlah indic...

Kerangka Kerja Sistem Informasi Eksekutif Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi swasta di Palembang dalam membangun SIE/sistem informasi eksekutif Nya secara sendiri-sendiri dan belum ada pedoman yang digunakan sebagai acuan, walaupun diketahui proses bisnis sistem informasi akademi...

Peningkatan Performa Cluster Fuzzy C-Means pada Klastering Sentimen Menggunakan Particle Swarm Optimization

Fuzzy C-Means (FCM) merupakan algoritma klastering yang sangat baik dan lebih fleksibel dari algoritma klastering konvensional. Selain kelebihan tersebut, kelemahan utama algoritma ini adalah sensitif terhadap pusat kla...

Evaluasi Berbasis Kriteria untuk Kesusksesan Implementasi Sistem Informasi Kesehatan Berdasarkan Delone and Mclean Model

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kesuksesan implementasi sistem informasi kesehatan (Homedika.com). Pengukuran dilakukan berdasarkan DeLone & McLean Model. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang telah l...

Algoritma Naive Bayes untuk Klasifikasi Sumber Belajar Berbasis Teks pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Rumpun Teknologi Informasi dan Komunikasi

Salah satu komponen esensial dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Teknologi Informasi dan Komunikasi (SMK TIK) adalah ketersediaan sumber belajar mata pelajaran produktif. Media internet atau o...

Download PDF file
  • EP ID EP619734
  • DOI -
  • Views 65
  • Downloads 0

How To Cite

Agung Setiawan (2019). Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Penderita Pascastroke Menggunakan Flex Sensor dan Accelerometer. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 6(2), 129-134. https://europub.co.uk/articles/-A-619734