WATAK KATO DALAM BAHASA MINANGKABAU: Sebagai Cerminan Perilaku Berbahasa Masyarkat Minangbakabau

Journal Title: JURNAL ARBITRER - Year 2015, Vol 2, Issue 1

Abstract

Ketidaktepatan penggunaan seruan dalam kehidupan dapat menyebabkan terjadinya kesalahapahaman dalam interaksi. Karena seruan itu memiliki watak kato, ‘tata krama kata’ tertentu dalam penggunaannya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan,bentuk ujaran seruan, watak kato yang terdapat dalam ujaran seruan, variasi leksikal dan variasi penggunaan Tulisan ini berasal dari hasil penelitian kami. Secara teknis, penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan metode cakap dalam penyediaan data. Metode cakap dapat disejajarkan dengan metode wawancara. Dalam analisis data digunakan metode, editing (pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kelayakan data), koding (klasifikasi data). Setelah itu, menafsirkan keabsahan teori dengan data yang telah dikoding. Di samping itu, dalam analisis data juga digunakan metode padan dan metode distribusional. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa bentuk ujaran seruan, watak kato yang terdapat dalam ujaran seruan, variasi leksikal dan variasi penggunaannya. Ujaran seruan dalam bahasa Minangkabau memiliki bentuk bentuk lengkap dan bentuk tidak lengkap. Dari bentuk lengkap dan tidak lengkap ujaran seruan ini, dapat dikelompokan atas 4 watak kato, yaitu,: Kato mancari kawan ‘ kata mencari teman’ Kato mancari lawan ‘kata mencari teman’ Kato indak bakawan ‘kata tidak berteman’, dan Kato indak balawan ‘kata tidak dilawan’. Di samping itu, ujaran seruan dalam bahasa Minangkabau mempunyai variasi leksikal dan variasi penggunaan. Variasi leksikal terjadi karena perbedaan daerah penggunaan, sedangkan variasi penggunaan terjadi karena tujuan penggunaannya. Variasi leksikal juga dapat terjadi pada daerah yang sama atau satu daerah. Begitu juga halnya dengan variasi penggunaannya.

Authors and Affiliations

Leni Syafyahya, Efriyades Efriyades, Delfia Elly

Keywords

Related Articles

BAHASA ANCAMAN DALAM TEKS KABA SABAI NAN ALUIH BERBASIS PENDEKATAN LINGUISTIK FORENSIK

This thesis is focused on the analysis threat language in Kaba Sabai Nan Aluih text. The aims of this thesis are to explain the form, meaning and motive of threaten language by employing several theory, including Searle...

KENDALA-KENDALA PENGAJARAN BAHASA INDONESIA DI KOREA SELATAN

This article aims to describe the constraints of teaching Indonesian in South Korea in a qualitative and descriptive manner. They include the learning process in terms of linguistic and non-linguistic aspects. The data o...

LANGUAGE COMPETENCE OF STUDENT TOWARD RIGHT HEMISPHER BRAIN FUNCTION : A Neuropragmatic Study

It has been known that the right hemisphere is contributed to language processing, especially in macro level, including macrostructure or discourse processing. This research is aimed at evaluating the students’ ability i...

LEKSIKON ETNOMEDISIN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL MINANGKABAU

System of traditional medicine to this day is still alive, although the practices of modern medicine is growing rapidly with the emergence of centers of government and private health services. The phenomenon Back to Natu...

WATAK KATO DALAM BAHASA MINANGKABAU: Sebagai Cerminan Perilaku Berbahasa Masyarkat Minangbakabau

Ketidaktepatan penggunaan seruan dalam kehidupan dapat menyebabkan terjadinya kesalahapahaman dalam interaksi. Karena seruan itu memiliki watak kato, ‘tata krama kata’ tertentu dalam penggunaannya. Dalam tulisan ini aka...

Download PDF file
  • EP ID EP213093
  • DOI -
  • Views 89
  • Downloads 0

How To Cite

Leni Syafyahya, Efriyades Efriyades, Delfia Elly (2015). WATAK KATO DALAM BAHASA MINANGKABAU: Sebagai Cerminan Perilaku Berbahasa Masyarkat Minangbakabau. JURNAL ARBITRER, 2(1), 13-27. https://europub.co.uk/articles/-A-213093