Analisa Kinerja Pengelolaan Irigasi Di Daerah Irigasi Lemor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
Journal Title: Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem - Year 2015, Vol 3, Issue 1
Abstract
The purpose of this study were to analyze technical aspect on irrigation asset inventory, sufficient levels of irrigation water, farmersââ¬â¢ satisfaction level on manager irrigation performance and the irrigation management. This research was conducted directly in the field by collecting data that further analyzed using qualitative data tables (descriptive) by simple statistical analysis. The analysis results showed that: (1) Based on technical aspect, the irrigation asset inventory at Lemor area was categorized at ââ¬Ëproperly well conditionââ¬â¢ as the damage only had been found in the form of seepage; (2) The available irrigation water was not sufficient to supply the rice field on Lemor area, showed by average water discharge per two-weeks in 2012, 2013, and 2014 respectively were 72-105.575 litre/second, 72-99.485 litre/second, 72-105.115 litre/second whereas required water for irrigation were 156.09-344.097 liter/second, 133-344.097 liter/second, 110.418-338.025 litre/second respectively; (3) Total difference on correction factor in 2012 showed 0.003-0.568, which means rotation was necessary despite the sixth of two-weeks, MT II and the seventh and eight of two-weeks showed value of correlation factor higher than 0.75. As well as in 2013 and 2014, from soil preparation until growth phase of the sixth of two-weeks, the correlation factor were less than 0.75, yet at growth phase the seventh and eight of two weeks the correlation factor were above 0.75; (4) Simultaneous planting and monoculture planting were not able to meet the required irrigation water; (5) Farmers satisfaction level on the irrigation network management by service indicator, water demand condition, maintenance of irrigation channels, and the discharge channel (drainage) were 97.25, 96.25, 92.60, and 70.25 respectively. The average result showed that the irrigation management was effective; (6) The effectiveness of irrigation management in Lemor area was due to high participation of farmers either in financial process or in channel maintenance phase. Keywords: Irrigation, Asset Inventory, Irrigation Management ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisa aspek teknis inventaris aset irigasi, tingkat kecukupan air irigasi, tingkat kepuasan petani terhadap kinerja pengelola irigasi dan manajemen pengelolaan irigasi. Penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan dengan cara analisa tabel terhadap data kualitatif (secara deskriptif) dengan statistik sederhana. Hasil analisa menunjukan bahwa: (1) aspek teknis inventaris aset irigasi Lemor masuk dalam kategori baik karena kerusakan hanya terjadi dalam bentuk rembesan; (2) Total air tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan sawah Daerah Irigasi Lemor, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata debit air per dua mingguan pada tahun 2012, 2013, dan 2014 adalah 78-105,575 liter/detik, 72-99,485 liter/detik, 72-105,115 liter/detik, sementara itu debit air yang dibutuhkan adalah 156,09-344,097 liter/detik., 133-344,097 liter/detik., 110,418-338,025 liter/detik secara berturut-turut; (3) Jumlah selisih faktor koreksi pada tahun 2012 menunjukkan 0,003 ââ¬â 0,568 artinya perlu dilakukan rotasi meskipun hitungan dua-minggu ke 6, MT II dan dua minggu ke 7 dan dua minggu ke 8 menunjukan nilai faktor korelasi lebih dari 0,75. Begitupun pada tahun 2013, 2014, mulai dari pengolahan tanah sampai pada pertumbuhan dua-minggu ke 6 nilai faktor korelasi kurang dari 0,75, meskipun pada pertumbuhan dua minggu ke 7 dan dua minggu ke 8 faktor korelasinya di atas 0,75; (4) Proses penanaman secara serentak dan penanaman tanaman sejenis tidak mampu mencukupi kebutuhan air; (5) Kepuasan petani terhadap pengelolaan jaringan irigasi dalam indikator pelayanan, kondisi kebutuhan air, pemeliharaan saluran irigasi, dan saluran pembuang (drainase) adalah 97,25, 96,25, 92 60, dan 70,25. Artinya rata-rata hasil ini adalah efektif; (6) Pengelolaan jaringan irigasi Daerah Irigasi Lemor efektif karena masih tingginya partisipasi petani dalam proses pembiayaan maupun dalam hal pemeliharaan saluran. Kata kunci: Irigasi, Inventarisasi Aset, manajemen irigasi
Authors and Affiliations
Jannata Jannata,Sirajuddin Haji Abdullah,Asih Priyati,
Analisis Mutu Madu setelah Proses Pasteurisasi dan Pendinginan Cepat
Madu berguna untuk proses metabolisme tubuh pada manusia namun memiliki sifat higrokopis sehingga perlu penanganan pascapanen. Kualitas madu dipengaruhi oleh kadar air. Kadar air yang tinggi menyebabkan madu mudah berfer...
RANCANG BANGUN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN DENGAN POMPA OTOMATIS SISTEM IRIGASI TETES PADA LAHAN KERING
ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk (1) Merancang bangun peralatan penyiraman otomatis pada lahan kering, (2) Menentukan cara yang efektif dan efisien, (3) Mengetahui unjuk kerja yang lebih spesifik dalam p...
Karakteristik kimia dan organoleptik minyak goreng bekas hasil penyaringan dengan penambahan Vitamin E
Replication of using coconut oil for frying many times may have negative impact on health. This research was to investigate the effect of filtration with activated carbon and addition of tocoferol on chemical and organol...
Denitrification Decomposition (DNDC) Model for Estimation CH4 Emissions in Rice Cultivation through SRI Method
Budidaya padi merupakan salah satu sektor pertanian yang menyumbang emisi gas rumah kaca terutama CH4. Upaya penurunan emisi gas CH4 pada penelitian ini yaitu mengintegrasikan komponen teknologi antara varietas, pengguna...
Pengeringan Lapis Tipis Kopra Putih Menggunakan Oven Pengering
West Nusa Tenggara has enormous potential as coconut producer in Indonesia. With total area 64.297,10 ha, it can produced coconuts in amount of 49670.93 tons (NTB in Figures, 2010). Most of the coconut was sent to Java I...