ANALISIS FAKTOR PENYEBAB UTAMA KECENDERUNGAN BUNUH DIRI DI KALANGAN REMAJA YANG BERUSIA 15-17 TAHUN DI MAKASSAR
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2010, Vol 8, Issue 1
Abstract
Pokok masalah penelitian ini ialah apa yang menjadi penyebab utama terjadinya kasus bunuh diri di kalangan remaja yang berusia 15 sampai 17 tahun? Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagi berikut: memberitahukan kepada pembaca bahwa yang menjadi penyebab utama terjadinya kasus bunuh diri adalah masalah yang dihadapi oleh remaja yang berusai 15-17 tahun dengan keluarga mereka. Penyebab lainnya adalah depresi dan konsep diri yang keliru. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa berusia 15 sampai 16 tahun (kelas X) di SMU Kristen Diakui Makassar, dan siswa berusia 15-17 tahun (kelas X dan XI) di SMA Gamaliel Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMU Kristen Diakui Makassar, dan siswa kelas XI PIA 2 dan kelas XI PIS, kelas X-5 di SMU Gamaliel Makassar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara , angket, dan observasi. Teknik analisis data ialah analisis statitik dengan program SPSS 15. Hasil penelitian ini ialah ada tiga masalah yang dihadapi oleh remaja yang berniat melakukan bunuh diri, yaitu: Depresi. Depresi yang mereka alami adalah puncak dari semua perasaan bersalah, marah, tidak berarti dan tidak diinginkan. Depresi yang berat menjadi salah satu penyebab terjadinya bunuh diri. Konsep diri. Masalah konsep diri banyak dialami oleh remaja. Konsep diri yang keliru membuat mereka merasa tidak diinginkan, tidak berharga dan tidak seorang pun mengasihi mereka. Konsep diri yang salah ini juga dipengaruhi oleh teman sebaya mereka. Remaja berusaha untuk menjadi eperti yang diinginkan oleh teman sebaya agar mereka bias diterima dan diakui oleh kelompok teman sebaya mereka. Hubungan dalam keluarga. Hubungan dalam keluarga menyangkut perceraian orang tua mereka dan penerimaan dari orang tua. Perceraian orang tua melukai anak remaja dan membuat mereka merasa tidak dikasihi dan menyalahkan diri atas perceraian itu. Orang tua yang tidak menerima anak remajanya sebagai diri mereka sendiri memuat remaja berusaha untuk menjadi orang lain dan merasa orang tua mereka baru akan mengasihi mereka saat mereka menjadi remaja yang orang tua mereka inginkan bukannya menjadi mereka sendiri.
Authors and Affiliations
Hermin Mallo, Daniel Ronda
Apakah Hanya Ada Satu Jalan Keselamatan?
Ketika Kekristenan hendak mempercakapkan keberbedaan di atas maka percakapan itu akan didasarkan pada apa yang dipandang sebagai hakikat dari iman Kristen. Dan menurut Paul F, Knitter, jika hendak menggunakan hakikat K...
Gereja dan Paradigma Pembaharuan Ditinjau dari Perspektif Teologi Agama dan Masyarakat
Gereja atau umat Allah diharapkan selalu berada dalam perubahan positif, agar tegar dan siap terusmelaksanakan tanggung jawab vertical dan horizontal. Prinsip yang perlu adalahgereja memberi kontribusi bagi masyarakat. P...
Visi Seorang Hamba Tuhan
Ada orang berkata: "Orang Kristen yang paling rugi adalah orang Kristen yang hidup dan melayani tanpa Visi. Tetapi yang lebih rugi lagi ialah seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa memiliki Visi Ilahi y angjelas"...
Kepemimpinan Kristen yang Efektif
Dalam sepanjang sejarah, kualitas kepemimpinan merupakan faktor penenru dalam keberhasilan suatu organisasi,baik dalamduniausahamaupun dalam dunia pendidikan, pemerintahan, politik, kesehatan, dan agama, khsusnya agama...
Makna Kata Kharis Berdasarkan Surat Efesus 2:8 dan Implementasinya dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, untuk menganalisis dan menafsirkan makna di balik kata kharis berdasarkan Efesus 2:8. Kedua, untuk membahas bagaimana mengimp...