Apakah Rut, Perempuan Moab Adalah Penyembah TUHAN?

Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2018, Vol 16, Issue 2

Abstract

Pernyataan Rut kepada Naomi bahwa “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (1:16-17) telah menimbulkan pertanyaan tentang kekonsistenan Rut menghidupi kata-kata yang telah diucapkannya. Apakah Rut adalah penyembah TUHAN? Ini adalah pertanyaan penting karena tidak ada informasi dalam kitab Rut tentang firman yang diterima secara langsung oleh Rut untuk pergi ke Betlehem-Yehuda; tidak ada firman kepada Rut untuk bekerja di ladangnya Boas; tidak ada firman kepada Naomi untuk merencanakan pertemuan antara Rut dengan Boas pada malam hari di tempat pengirikannya Boas; dan tidak ada firman secara langsung kepada Boas untuk mengambil Rut sebagai istrinya. Namun berdasarkan kitab Rut dan kitab-kitab lain dalam PL dan PB, dapat dibuktikan bahwa Rut (perempuan Moab, janda, meninggalkan orangtuanya dan allahnya, pergi bersama Naomi, mertuanya ke Betlehem-Yehuda, hidup sebagai orang asing, dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan mertuanya) adalah seorang penyembah TUHAN. Keberadaan Rut sebagai penyembah TUHAN terwujud melalui perkataannya dan sikap hidupnya. Ruth's statement to Naomi that "your people are my people and your God my God" (1:16-17) has raised questions about the consistency of Ruth living the words she had spoken. Is Ruth a worshiper of the Lord? This is an important question because there is no information in Ruth about the word that Ruth received directly to go to Bethlehem-Judah; there was no word to Ruth to work in Boaz's field; there was no word to Naomi to plan the meeting between Ruth and Boaz at night at Boaz's threshing floor; and there was no word directly to Boaz to take Ruth as his wife. But according to the book of Ruth and other books in the OT and NT, it can be proved that Ruth (the woman of Moab, widow, left her parents and gods, went with Naomi, her mother-in-law to Bethlehem-Judah, lived as a stranger, and worked to fulfill her needs and his father-in-law) is a worshiper of the Lord. The existence of Ruth as a worshiper of the Lord was realized through her words and attitude of life.

Authors and Affiliations

Peniel C. D. Maiaweng, Christina Ukung

Keywords

Related Articles

Little Book, Big Waves: The Epistle of James and Global Stewardship in Bioethics

At first glance the twenty-first century arena of biotechnology and bioethics seems worlds away from the practical concerns of the first century outlook of the New Testament book of James. A closer look, however, reveals...

Gerakan Potensi Manusia: Injil Harga Diri atau .... ?

Gerakan Potensi manusia dalam falsafah New Age merupakan injil harga yang pada akhirnya akan berakhir pada kekosongan spiritual dan citra diri. Manusia telah mati, kata Firman Tuhan. Untuk menemukan identitas, citra di...

Hubungan Antar Manusia dan Penanganan Konflik

Konflik sudah ada sejak dahulu kala, sebagaimana antara iain disaksikan oleh Alkitab, Perjanjian Lama.Pada saat yang sama, kemiskinan dan penanggulangan kemiskinankini juga ditampilkan sebagai gejala global. Kedua topik...

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB UTAMA KECENDERUNGAN BUNUH DIRI DI KALANGAN REMAJA YANG BERUSIA 15-17 TAHUN DI MAKASSAR

Pokok masalah penelitian ini ialah apa yang menjadi penyebab utama terjadinya kasus bunuh diri di kalangan remaja yang berusia 15 sampai 17 tahun? Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagi berikut: memberitahukan kepad...

Bahasa Roh: Apa dan Bagaimana?

Apakah itu glossalalia? Glossalalia adalah adalah kata 1.ang dibangun dari dtra kata Cerika, yaitu " glossa" yang berarti bahasa atau lidah dan "lalia" artinva pembicaraan, perkataan. Sehingga "glossalalia" adalah suat...

Download PDF file
  • EP ID EP31397
  • DOI http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v16i2.308
  • Views 325
  • Downloads 3

How To Cite

Peniel C. D. Maiaweng, Christina Ukung (2018). Apakah Rut, Perempuan Moab Adalah Penyembah TUHAN?. Jurnal Jaffray, 16(2), -. https://europub.co.uk/articles/-A-31397