Efektifitas Nafas Dalam Untuk Meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE) Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Journal Title: IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) - Year 2016, Vol 3, Issue 1
Abstract
ABSTRAK Latar belakang: Global Initiative for chroniic obstructive Lung Disesase (GOLD) memperkirakan PPOK sebagai penyebab kematian ke-6 pada pada tahun 1990 dan akan meningkat menjadi penyebab ke-3 pada tahun 2020 di seluruh dunia. PPOK mengakibatkan penderita mendapatkan gangguan sistem pernafasan ini dapat dibuktikan dengan penurunan arus puncak ekspirasi (APE), dan menyebabkan gangguan fungsi pernafasan jadi latihan nafas dalam akan sangat membantu untuk menigkatkan arus puncak ekspirasi. Tujuan Penelitian: Penelitian akan mencari tahu efektifi tas latihan nafas dalam untuk meningkatkan APE pada pasien PPOK. Metode: penelitian menggunaka quasi experiment dengan dua grup pre dan post. Responden Penelitian ini pasien PPOK sebanyak 50 orang di poli klinik RSUD Kabupaten Ciamis dari April sampai dengan Mei 2015 dan diacak secara sederhana. Peneliti menggunakan data utama dari pengukuran peaks fl ow meter untuk mengukur APE. Uji statistik menggunakan paired T test dan independen T test. Hasil: Paired T tes dengan α 95% menjelaskan nafas dalam efektif dalam meningkatkan arus puncak ekspirasi (APE) pada kelompok intervensi p value 0,000<0,05. Independent sample T test dengan α 95% menjelaskan tidak ada perbedaan yang signifi kan perubahan APE pada klien PPOK setelah dilakukan terapi modalitas latihan nafas pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan p value 0,371>0,05. Kesimpulan: pada peneilitian ini latihan nafas dalam penting dalam rehabilitasi pasien dengn PPOK untuk meningkatkan APE tetapi nafas dalam pada perlakuan tidak lebih baik dengan kontrol. ABSTRACT Background: Global Initiative for Obstructive Lung chroniic Disesase (GOLD) estimated that Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) as the 6th leading cause of death in 1990 and would rise to the cause of the 3 in 2020 worldwide. COPD resulted in patients getting the respiratory system could be evidenced by a decrease in peak expiratory fl ow (APE), and caused respiratory function disorder so deep breathing exercises would help to boost the peak expiratory fl ow (PEF). Purpose: The research wanted to know aff ectivity of slow deep breathing exercised in increasing of peak expiratory fl ow in COPD patient. Methods: The researched used quasi experiment with two group pre and post test design. The responden tof this research was 50 patients of COPD in Ciamis Hospital from April to May 2015 which was gotten by simple randomization. The writer used primary data was taked from measured of peak expiratory fl ow at slow deep breathing groups. Results: The statistical analysis used paired t test and independent t test. Paired t test with α 95% fi nding indicated that slow deep breathing were eff ective to increasing of peak expiratory fl ow (p value 0,000<0,05), and the analysis mean of two groups by independent t test with α 95% fi nding indicate that slow deep breathing as not eff ective to increase peak expiratory fl ow of COPD bronchiale patient (p value 0,371>0,05.). Conclusion: this research was stated that slow deep breathing exercised was important in rehabilitation of COPD patient to increase peak expiratory fl ow, but intervention group was not better than control group.
Authors and Affiliations
Endrian MJW, Elsye Maria Rosa
Umur dan Perubahan Kondisi Fisiologis Terhadap Kemandirian Lansia
Background. This study aims to determine the relationship between age and changes in physiological conditions of the elderly in Posyandu Ngudirahayu independence Tlogo Tamantirta Kasihan Bantul. Methodology. The study wa...
Latihan Sepeda Statis Meningkatkan Peak Expiratory Flow (PEF) dan Mengurangi Frekuensi Kekambuhan pada Penderita Asma
Background. Asthma is an infl ammatory airways disease characterized by widespread narrowing of the airways, which is caused by bronchospasm, mucosal edema, and mucus hypersecretion are strong relapse, recurrent and reve...
Faktor Yang Mempengaruhi Breasfeeding Self Efficacy (BSE) Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Hamil Trimester 3
abstrak Latar belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan cara yang paling efektif untuk memastikan kesehatan dan keselamatan anak. ASI memiliki manfaat nutrisional dan non nutrisional baik untuk kesehatan anak dan...
Analisis Determinan Gizi Kurang pada Balita di Kulon Progo, Yogyakarta
ABSTRAK Masalah gizi kurang balita merupakan masalah aktual di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Penelitian ini menggunakan cross section...
Otonomi Wanita Dan Pemanfaatan Antenatal Care (Anc) Pada Primigravida Remaja Di Daerah Pedesaan, Jawa Tengah
ABSTRAK Remaja hamil dengan status pernikahan dan primigravida, menjadikan remaja rentan selain dari kehamilan resiko tingginya, juga dengan kecenderungan rendahnya kemampuan pengambilan keputusan di keluarganya. Rendahn...