Efektivitas Pijat Oksitosin Dan Breast Care Pada Ibu Bersalin Terhadap Pengeluaran ASI Di Puskesmas Kamonji
Journal Title: Window of Health : Jurnal Kesehatan - Year 2019, Vol 2, Issue 3
Abstract
Menyusui menjadi salah satu isu kesehatan global pada abad 21 ini, mengingat menyusui memiliki efek signifikan pada angka kematian bayi. Tidak keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi salah satu penyebab tidak terwujudnya pemberian ASI eksklusif. Terhambatnya pengeluaran ASI dapat disebabkan oleh terhambatnya sekresi oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran pengeluaran ASI. Stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dapat dilakukan melalui breast care dan pijat oksitosin. Puskesmas Kamonji merupakan Puskesmas dengan cakupan ASI eksklusif terendah di Kota Palu yaitu 57,3%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan waktu pengeluaran air susu ibu yang diberikan pijat oksitosin dan breast care dalam 2 jam postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kamonji. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain the posttest only control group. Jumlah sampel sebanyak 30 orang, diambil dengan teknik consecutive sampling dan dibagi masing-masing 15 responden pada kelompok pijat oksitosin dan breast care. Pemberian intervensi dilakukan dalam 2 jam postpartum kemudian diobservasi waktu pengeluaran ASI pertama setelah kala III berakhir. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk, analisis data menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai significancy sebesar 0,044, dengan rata-rata waktu pengeluaran ASI ibu yang diberikan pijat oksitosin adalah 14,19 jam dan breast care 5,57 jam. Kesimpulan penelitian yaitu ada perbedaan waktu pengeluaran air susu ibu yang diberikan pijat oksitosin dan breast care dalam kala IV persalinan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan breast care untuk membantu mempercepat pengeluaran ASI.
Authors and Affiliations
Hadriani Hadriani
Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Obesitas di SMP Katolik Rajawali Makassar Tahun 2017
Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, dan nutrisional...
Praktik Merariq pada Masyarakat Sasak di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat
Merariq dalam bahasa Sasak merupakan kata kerja yang secara umum dimaknai sebagai kesatuan tindakan prapernikahan yang dimulai dengan melarikan gadis (calon istri) dari pengawasan walinya dan sekaligus dijadika...
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Ibu Hamil terhadap Hubungan Seksual di RSIA Siti Khadijah I Makassar
Hubungan seksual merupakan kebutuhan primer bagi pasangan suami istri. Namun, banyak pasangan yang berbeda pendapat tentang seks selama kehamilan disebabkan rasa cemas dari masing-masing pasangan. Tujuan umum dalam penel...
Studi Eksplorasi Religiusitas dan Implementasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim PSIK FKM UMI 2018
Religiusitas dapat menggambarkan perilaku seseorang dalam bekerja, terutama bekerja sebagai petugas kesehatan untuk membantu proses penyembuhan baik fisik, psikologis dan spiritual. Profesi Ners berjumlah 30 mahasiswa te...
Hubungan Lingkungan Fisik Ruang Tidur dan Keluarga dengan Kasus Baru Tuberkulosis Paru BTA Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Songgon Banyuwangi
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular karena bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sampai saat ini, penyakit TB masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia dan keberadannya sering dikaitka...