Kajian Biblika Kecemburuan Allah Terhadap Penyembahan Berhala Berdasarkan Keluaran 20:4-6
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2015, Vol 13, Issue 2
Abstract
Dalam Perjanjian Lama kecemburuan Allah selalu berada dalam konteks penyembahan berhala. Hukum Taurat yang kedua dengan jelas melarang penyembahan kepada patung oleh karena alasan ini yaitu Allah yang cemburu. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui arti kecemburuan Allah terhadap penyembahan berhala berdasarkan kitab Keluaran 20:4-6 dan implikasinya bagi kehidupan orang percaya. Adapun kesimpulan artikel ini adalah pertama, kecemburuan Allah terhadap penyembahan berhala menyatakan bahwa Allah tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk apapun karena kecemburuan Allah ini menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang kudus. Dengan demikian, hanya Allah satu-satunya yang harus disembah oleh orang percaya. Kedua, kecemburuan Allah terhadap penyembahan berhala menyatakan bahwa tidak boleh ada objek penyembahan yang lain selain kepada Allah karena penyembahan kepada berhala menandakan perzinaan rohani yang mengakibatkan kecemburuan Allah. Oleh karena itu, orang percaya harus menolak segala bentuk penyembahan berhala. Ketiga, penyembahan kepada berhala mendatangkan kecemburuan Allah karena kecemburuan Allah ini menyatakan kesetiaan-Nya atas perjanjian dengan umat-Nya. Dengan demikian, kecemburuan Allah seharusnya menjadi dasar dari penyembahan kepada Allah. Keempat, kecemburuan Allah atas penyembahan berhala mendatangkan hukuman karena kecemburuan Allah menyatakan keadilan-Nya dalam hal pemberian hukuman sebagai konsekuensi bagi penyembah berhala. Kelima, kecemburuan Allah atas penyembahan berhala menyatakan bahwa Allah mengasihi umat-Nya dan sekaligus menyatakan keadilan Allah dalam hal pemberian berkat bagi yang mengasihi-Nya. Kasih Allah mendasari hubungan-Nya dengan umat-Nya, dengan demikian kasih juga menjadi dasar hubungan orang percaya dengan Allah. In the Old Testament, the jealousy of God is always in the context of worshipping idols. The second commandment clearly prohibits the worshipping of statues for this reason, that God is jealous. This article is based on Exodus 20:4-6, and its purpose is to understand the meaning of God’s jealousy with respect to the worship of idols and its implications in the lives of believers. Now, the summary of this article is firstly: the jealousy of God in respect to idolatry says that God cannot be represented in any shape or form whatsoever because the jealousy of God says that He is a God who is Holy. As such, only God Himself should be worshipped by believers. Secondly, the jealousy of God in respect to idolatry says that there is to be no other object of worship other than God because the worship of idols signifies spiritual adultery that results in the jealousy of God. Because of this, believers must reject all forms of idolatry. Thirdly, idolatry brings about the jealousy of God because of God’s faithful covenant with His people. Thus, the jealousy of God should become the foundation of worship to God. Fourthly, the jealousy of God in relation to idolatry brings about judgment because the jealousy of God says that He is just when giving judgment as a consequence for worshipping idols. Fifthly, the jealousy of God in relation to idolatry says that God loves His people and at the same time says that God is just in giving blessings to those who love Him. The love of God underlies the relationship God has with His people. As such, love also becomes the foundation of the relationship believers have with God.
Authors and Affiliations
Queency Christie Wauran
Eksegesis Yeremia 33:7-8
Berdasarkan Yeremia 33:7 -Smenunjukkan bahwa TUHAN bertanggung jawab terhadap kehidupan orang-orang yang percaya yang kepada-Nya dan Ia bersikap adil dalam menghadapi cara hidup umat-Nya. Pada satu sisi, ada saat di m...
Tinjauan Teologis Tentang Mimpi Berdasarkan Kitab Kejadian 37:11 dan Relevansinya dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, untuk memberikan pemahaman teologis tentang mimpi berdasarkan kitab Kejadian 37:1-11. Kedua, untuk menjelaskan relevansi mimpi bagi kehidupan orang percaya masa kini....
Potensi Modal Sosial Pada Budaya Lokal Dalam Pembangunan Daerah
Pembahasan tema ini akan mengantar kita pada suatu pengertian tantang jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat dan jaringan hubungan antar kelompok. Jaringan-jaringan itu dibimbing oleh suatu norma atau aturan,...
Respons Tests of Leadership Menurut Teori Frank Damazio Pada Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Kepemimpinan Kristen STT Harvest Semarang
Seorang pemimpin tidak dilahirkan tetapi dibentuk. Tuhan menggunakan sejumlah ujian untuk pembentukan para pemimpin. Tujuannya, selain membekali, ujian dapat memurnikan panggilan, melatih keterampilan dan membuat para pe...
Tinjauan Teologis-Antropologis Terhadap Peran Agama Oleh Manusia Dalam Mengembangkan Nilai–Nilai Kemanusiaan Di Era-postmodernisme
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memiliki tujuan yakni: Pertama, Menguraikan Kajian teoritis Postmodernisme . Kedua, Memaparkan sumbangsih agama di dalam Postmodernisme. Ketiga, Memaparkan peran agama dalam men...