Kajian Dekonstruksi Karakterisasi Tokoh Rahwana dalam Novel Ramayana Karya Sunardi DM Kaitannya dengan Pendidikan Karakter dan Nilai Budaya
Journal Title: Bahasa: Jurnal Keilmuan Bahasa dan Sastra Indonesia - Year 2019, Vol 1, Issue 2
Abstract
Saat ini pendidikan karakter sedang gencar dilakukan oleh pemerintah untuk mengembalikan karakter budaya Indonesia yang dianggap sedang mengalami krisis. Perbaikan tersebut dilakukan melalui kurikulum pendidikan yang menekankan nilai karakter dalam kegiatan belajar mengajar. Karya sastra klasik merupakan salah satu khazanah budaya Indonesia yang di dalamnya memuat nilai-nilai karakter yang dapat diteladani. Epos Ramayana merupakan salah satu karya sastra klasik yang memiliki nilai pendidikan karakter yang dapat diteladani. Salah satu tokoh dalam Epos Ramayana yaitu Rahwana yang di dalam cerita tersebut merupakan raja dari Kerajaan Alengka yang sakti dan tak terkalahkan. Rahwana memiliki karakterisasi yang jahat tetapi di balik itu semua, terdapat hal-hal yang juga dapat kita jadikan sebagai teladan. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengungkap karakterisasi tokoh Rahwana yang kemudian dikaitkan dengan pendidikan karakter dan nilai budaya. Penelitian ini menggunakan metode dekonstruksi dengan melakukan kajian mendalam terhadap tokoh Rahwana melalui teks-teks pada novel Ramayana karya Sunardi DM. Hasil dari penelitian ini bahwa di balik karakternya yang jahat, Rahwana memiliki enam nilai karakter yaitu religius, kerja keras, demokratis, cinta tanah air, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Nilai karakter tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai pendidikan karakter yang dirumuskan dalam kurikulum saat ini. Selain nilai karakter, ada empat nilai budaya yang terdapat dalam tokoh Rahwana yaitu sistem religius, bahasa, sistem peralatan dan teknologi, dan sistem kesenian. Nilai budaya tersebut merupakan nilai-nilai yang padat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Authors and Affiliations
Hendry Sugara
Masyarakat Minangkabau dalam Kumpulan Cerpen Kaki Yang Terhormat Karya Gus Tf Sakai
Masalah dalam penelitian ini adalah banyaknya bentuk realitas sosial masyarakat Minangkabau dalam kumpulan cerpen Kaki Yang Terhormat karya Gus tf Sakai . Masalah ini menjadi acuan utama untuk menemukan seperti apa reali...
Level Berpikir Pertanyaan Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Analisis Pertanyaan Guru dengan Kerangka LOTS (Lower Order Thinking Skills) dan HOTS (Highter Order Thinking Skills) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMKN 3 Soppeng. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud pe...
Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui keefektifan implementasi model pembelajaran kolaboratif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah l...
Multiliterasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Berbasis Sastra Warna Lokal Betawi Di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
Bahasa berkaitan dengan budaya. Seperti halnya bahasa yang lain, bahasa Indonesia pun banyak dipengaruhi budaya-budaya setempat. Untuk itu, sebagai strategi pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) harus j...
Mistik dalam Novel Gentayangan Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu Karya Intan Paramaditha (Tinjauan Sosiologi Sastra)
Mistik menjadi salah satu bagian yang digambarkan dan dikisahkan oleh tokoh yang berhubungan dengan hal gaib atau hal-hal yang tidak masuk akal. Salah satunya hal mistik yang diceritakan dalam novel Gentayangan Pilih Sen...