Manfaat Kebenaran Perbuatan: Suatu Analisis Terhadap Ajaran Filsafat Pragmatisme

Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2013, Vol 11, Issue 1

Abstract

Pragmatisme adalah pandangan filsafat yang menekankan bahwa kebenaran adalah manfaat dari sebuah tindakan atau perbuatan. Tokoh-tokoh yang berpengaruh dan yang mengembangkan filsafat pragmatisme adalah Charles Sanders Peirce (1839-19I4), Willian James (1842-1910), John Dewey (1859-1952), dan Richard Rorty (1931-2007). Inti pengaran filsafat pragmatisme adalah, Pertama, Etika bukanlah apa yang benar, tetapi prilaku dan tujuan diri. Kedua, Keyakinan manusia terdapat pada manusia itu sendiri karena menjadi dasar baginya untuk melakukan yang benar, dan keyakinan dimulai dari proposisi yang dinilai benar. Ketiga, Kebenaran adalah relatif karena setiap fakta baru akan memunculkan kebenaran baru yang pengujiannya melalui pembahasan diskusi. Keempat, Kebenaran yang menjadi tuntutan agama dapat ditemukan secara ilmiah. Kelima, Manusia memercayai bahwa kehendaknya yang membebaskannya dari kekasaran, ketakutan, dan kematian, dan manusia harus diperbudak oleh kebebasannya. Keenam, Wahyu adalah mistik, tidak dapat diklaim sebagai kebenaran jika tanpa pengalaman pribadi. Ketujuh, Pengalaman manusia menjadi unsur penting untuk menentukan kebenaran dan metode digunakan untuk mencapai kebenaran yang terdapat dalam pengalaman. Kedelapan, Pengalaman spiritualis dan kesusilaan bukan hasil pembentukan secara keagamaan, tetapi pemberdayaan seluruh potensinya yang direalisasikan dalam masyarakat. Kesembilan, Penyataan bukanlah dari Tuhan, tetapi penemuan yang dilakukan manusia dan kebenaran supernatural tidak diakui karena masalah adikodrati. Kesepuluh, Kesalahan bukanlah dosa, tetapi ketidaksesuaian antara metode dengan akal. Kesebelas, Kebenaran keagamaan bukanlah sesuatu yang diwahyukan, tetapi muncul dari keinginan, dorongan, perasaan dan kebiasaan manusia.

Authors and Affiliations

Peniel C. D. Maiaweng

Keywords

Related Articles

The Relationship Between Old And New Testament: A Study On Contemporary Debate Of Methodology Of The Old Testament Theology

From the beginning of the discipline, biblical theologians have differed in their understandings of an accredited basis, task, and method for doing biblical theology. In accordance with the existing problems, the purpo...

Eksegesis Yeremia 33:7-8

Berdasarkan Yeremia 33:7 -Smenunjukkan bahwa TUHAN bertanggung jawab terhadap kehidupan orang-orang yang percaya yang kepada-Nya dan Ia bersikap adil dalam menghadapi cara hidup umat-Nya. Pada satu sisi, ada saat di m...

Ibadah Kontemporer: Sebuah Analisis Reflektif Terhadap Lahirnya Budaya Populer Dalam Gereja Masa Kini

Ibarat dua buah sisi mata uang, musik dan ibadah tidak dapat dipisahkan dalam sebuah tata ibadah gereja. Ibadah merupakan salah satu cara jemaat untuk berhubungan dengan Pencipta secara dramatis-simbolis. Thomas G. Long...

Peranan Perempuan Dalam Mengembangkan Pelayanan Di Gereja Kemah Injil Indonesia Daerah III Nabire Papua

Setiap tindakan yang kita lakukan pasti memiliki tujuan yang ingin di capai. Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut. Pertama, untuk menjelaskan sejauh mana peranan pere...

Inkarnasi:Realitas Kemanusiaan Yesus

Inkarnasi adalah doktrin Kristen yang bersumber pada Alkitab, yaitu Firman adalah kekal, Ia bersama Allah, Ia adalah Allah, dan Ia menjadi manusia. Ia adalah Anak Tunggal Bapa yang menjadi manusia yang sempurna. Kehadi...

Download PDF file
  • EP ID EP31310
  • DOI http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v11i1.69
  • Views 301
  • Downloads 3

How To Cite

Peniel C. D. Maiaweng (2013). Manfaat Kebenaran Perbuatan: Suatu Analisis Terhadap Ajaran Filsafat Pragmatisme. Jurnal Jaffray, 11(1), -. https://europub.co.uk/articles/-A-31310