Naturalisasi Perbudakan Sebagai Suatu Keadilan

Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2003, Vol 1, Issue 1

Abstract

Suatu perdebatan yang berpusat pada sampai di mana kaum elite itu mampu memaksakan pandangan mereka sendiri tentang suatu tatanan sosial yang adil, tidak hanya terhad ap perilaku kaum yang bukan elite, tetapi juga terhadap kesadaran mereka, oleh James C. Scott mencoba membuktikannya dalam karyanya yang berjud ul Senjatanya Ornng-orang yang Kalah. Scott mengatakan bahwa adanya suatu kelompok tertentu yang diperas, dan selanjutnya pemerasan itu terjadi dalam hubungan di mana kekuatan menindas yang digunakan kaum elite dan/atau netara itu menjadikan satu-satunya perilaku yang dapat diamati dari kelompok yang diperas itu ialah sikap menerima tanpa dapat menyatakan ras tidak puas secara terbuka. Sikap menerima saja dari kelompok yang dieksploitasi itu, karena adanya suatu ideologi keagamaan atau sosial yang bersifat hegemonik, dalam kenyatan menerima situasinya itu sebagai bagian yang wajar dan bahkan dibenarkan dalam tatanan sosial itu. Penjelasan kepasifan ini sekurang-kurangnya mengasumsikan diterimanya secara fatalistik tatanan sosial itu dan mungkin pula bahkan ikut secara aktif baik dalam apa yang dikatakan kaum Marxis "mistifikasi" atau "kesadaran palsu". Secara khas hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kaum elite mendominasi tidak hanya alat produksi fisik, akan tetapi juga alat produksi simbolik, dan bahwa hegemoni simbolis ini memberi kesempatan kepada kaum elite untuk mengendalikan standar-standar yang akan digunakan untuk menilai pemerintahan mereka.

Authors and Affiliations

Ivan Th. J Weismann

Keywords

Related Articles

Understanding Of Wisdom In The Book Of Daniel

Daniel, Hananiah, Misael, and Azariah were young Jewish people who had been taken to Babylon in captivity. They truly obeyed God in their daily life and did not defile themselves with the king’s food and wine. God honore...

Siklus Identitas sosial Sebagai Adaptasi Identitas Diri Dari Peran yang dipandang Sebagai Penyimpangan

Keberhasilan pencapaian identitas diri yang dilebel sebagai penyimpangan ternyata melibatkan beberapa tahap dan beberapa faktor. Menurut teori siklus identitas sosial ada beberapa tahap dan setiap tahap mengandung bebe...

Pendekatan Penginjilan Kontekstual Kepada Masyarakat Baliem Papua

Studi ini memperlihatkan adanya nilai-nilai budaya dan konsep worldview masyarakat Baliem yang “relatif dekat”, yaitu kepercayaan kepada Walhowak atau Nyopase Kain atau Elalin Walhasikhe, konsep cargo cults berupa pengha...

Integritas Diri Sebagai Karakter Pelayan Tuhan

Seorang pelayan tdeal adalah seorang pelayan yang memiliki karakter-karakter luhur dan mulia, sehingga ia berwibawa dan menjadi saluran berkat Allah bagi orang lain. Gereja sedang merindukan pelayan-pelayan yang mempunya...

Ibadah Kontemporer: Sebuah Analisis Reflektif Terhadap Lahirnya Budaya Populer Dalam Gereja Masa Kini

Ibarat dua buah sisi mata uang, musik dan ibadah tidak dapat dipisahkan dalam sebuah tata ibadah gereja. Ibadah merupakan salah satu cara jemaat untuk berhubungan dengan Pencipta secara dramatis-simbolis. Thomas G. Long...

Download PDF file
  • EP ID EP31207
  • DOI http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v1i1.166
  • Views 491
  • Downloads 5

How To Cite

Ivan Th. J Weismann (2003). Naturalisasi Perbudakan Sebagai Suatu Keadilan. Jurnal Jaffray, 1(1), -. https://europub.co.uk/articles/-A-31207