PEMAKAIAN TANAH DIATOMAE SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN FAS 0.30 DENGAN PERLAKUAN KALSINASI UNTUK PRODUKSI BETON NORMAL
Journal Title: Teras Jurnal - Year 2016, Vol 6, Issue 1
Abstract
Tanah diatomae memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash dan metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat beton mutu normal dengan penambahan tanah diatomae dari Desa Lampanah, Kabupaten Aceh Besar sebagai substitusi sebagian semen dan membandingkan dengan karakteristik beton berbahan dasar semen sehingga dapat mengurangi biaya produksi beton dan dapat meminimalisir beban polutan lingkungan tanpa mempengaruhi kualitas secara teknis. Benda uji yang dibuat berupa silinder dengan ukuran diameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan faktor air semen FAS 0.30 dengan persentase kadar substitusi tanah diatomae 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% menggantikan semen dengan variasi tanah diatomae kalsinasi dan tanpa kalsinasi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 28 hari dan 56 hari. Dari hasil penelitian sifat kimia tanah diatomae memiliki kandungan SiO2 62.28%, CaO 8.28%, Fe2O3 1.79%, dan Al2O3 9.52 %. Nilai kuat tekan beton mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar tanah diatomae terhadap semen. Namun substitusi semen dengan tanah diatomae sampai 30% nilai kuat tekan yang diperoleh masih termasuk kategori beton struktural menurut peraturan SNI 03-6468-2000. Nilai rata-rata kuat tekan beton dengan FAS 0.30 tanpa kalsinasi pada umur 56 hari adalah 38.93 MPa ( tanah diatomae 0%); 35.60 MPa (tanah diatomae 10%); 28.31 MPa (tanah diatomae 20%); 23.73 MPa (tanah diatomae 30%); 17.28 MPa (tanah diatomae 40%).
Authors and Affiliations
Emi Maulani
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TANDAN SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON
Beton merupakan pilihan utama untuk membuat kontruksi saat ini. Kelemahan beton sebagai bahan konstruksi adalah kuat lentur yang rendah dan sifatnya yang getas. Perbaikan kelemahan sifat beton tersebut bisa dengan menamb...
KONTRIBUSI WADUK PEUDADA TERHADAP KEBUTUHAN AIR KABUPATEN BIREUEN
Kebutuhan air di Kabupaten Bireuen semakin hari semakin meningkat, kebutuhan tersebut digunakan untuk rumah tangga, peternakan dan kebutuhan air persawahan. Salah satu sumber untuk kebutuhan tersebut adalah waduk Peudada...
KARAKTERISTIK CAMPURAN PERKERASAN SEMI LENTUR YANG DITINJAU DARI UJI DURABILITAS
Perkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelen...
KOMPARASI TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA
Komparasi Metode AASHTO 1993 dengan Metode Bina Marga berdasarkan data pada jalan Beureughang-Sido Mulyo. Penelitian ini membandingkan parameter tebal perkerasan, sehingga akan diketahui perbedaan dan persamaan parameter...
PENGARUH ANGKUTAN BECAK MESIN TERHADAP KINERJA JALAN (Studi Kasus Simpang Selat Malaka-simpang Pasar Inpres Kota Lhokseumawe)
Jalan Merdeka Barat cunda, Kota Lhokseumawe merupakan daerah yang tidak kalah pentingnya karena daerah tersebut merupakan tempat aktifitas lalulintas yang sangat tinggi terutama pada jam-jam sibuk, hal ini disebabkan ada...