PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU
Journal Title: Teras Jurnal - Year 2017, Vol 7, Issue 1
Abstract
Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun infrastruktur. Kebutuhan akan beton meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana dasar manusia. Oleh karena itu produksi semen sebagai bahan pengikat beton meningkat pula. Dalam proses produksi semen terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang sangat banyak ke atmosfer yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi efek buruk tersebut maka perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen. Beton geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti beton yang menggunakan semen yang kurang ramah lingkungan. Beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai gantinya digunakan binder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendapatkan nilai optimum kuat tekan dari beton geopolimer dengan berbagai variasi agregat binder menggunakan bahan dasar abu sekam padi dan abu ampas tebu. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan beton terhadap sejumlah benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm3 dengan variasi agregat : 90%, 80%, 70%, 60% terhadap binder : 10%, 20%, 30%, 40%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kuat tekan pada variasi 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, dengan kuat tekan masing-masing yaitu 1,265 Mpa, 8,104 Mpa, 13,208 Mpa, 20,024 Mpa. Trend menunjukkan bahwa semakin besar komposisi binder maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan. Terlihat juga bahwa kuat tekan optimum dihasilkan pada variasi 60% agregat dan 40% binder yaitu 20,024 Mpa, dan sesuai dengan kuat tekan rencana 20 Mpa.
Authors and Affiliations
Muliadi Muliadi, Burhanuddin Burhanuddin, Darwis Darwis
PENGARUH VARIASI ABU BATU TERHADAP FLOWABILITY DAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE
Self compacting concrete (SCC) memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan beton konvensional karena mengalir dan menyebar dengan berat sendiri dan mampu melewati celah-celah tulangan tanpa bantuan vibrator sehingga...
ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)
Persimpangan merupakan jalinan jalan yang memiliki posisi penting dalam mengatur arus lalu lintas, tidak praktis dan tidak optimalnya pengaturan simpang akan menimbulkan permasalahan seperti kesemrautan dan kecelakaan. P...
ANALISA KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE TRANSYT 14 (Studi Kasus Simpang Empat dan Simpang BPD Kota Lhokseumawe)
Koordinasi antar simpang secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi waktu tunda dan waktu berhenti kendaraan. Setelah melakukan antrian waktu merah pada salah satu per...
HUBUNGAN NILAI CBR DAN SAND CONE LAPISAN PONDASI BAWAH PADA PERKERASAN LENTUR JALAN
Lapisan podasi bawah konstruksi sebuah jalan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam menentukan kestabilan (kekuatan) dari kostruksi jalan. Besaran nilai daya dukung lapis pondasi bawah sangat dipengaruhi...
ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN TERHADAP ALIRAN ARUS LALULINTAS
Gelombang kejut terjadi karena adanya pergantian nyala lampu lalu lintas berwarna merah, kendaraan akan berhenti, kepadatan lengan sebelum lampu merah akan meningkat, kecepatan menurun, dan akhirnya terjadi antrian. Gera...