POSITIFIKASI ASKETISME DALAM ISLAM DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA KLASIK DAN MODERN

Journal Title: MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman - Year 2015, Vol 0, Issue 1

Abstract

Abstrak: Asketisme identik sebagai moral tertinggi atau pencapaian asketis dalam menghiasi kehidupan agar memaknai eksistensi agama dalam keyakinannya. Asketisme sebanding dengan ketinggian etika atau ketinggian ethos. Asketisme dipersepsikan tidak diarahkan kepada keengganan untuk bekerja adalah gejala dari kurangnya karunia. Asketisme dalam Islam dipersepsikan sebagai zuhud yaitu alienasi diri serta diidentikkan dengan faqîr, jû‘i atau ‘uzlah menjauhkan diri dari kebersamaan. Dengan demikian pengenalan asketisme Islam dengan zuhud masuk dalam kekangan masa lalu, sedangkan asketisme Islam yang kontemporer mesti masuk dalam ironcage modernitas. Asketisme Islam dilatar belakangi oleh ethos dan etik yang bersifat sosiosentris bukan egosentris hanya mendambakan kesempurnaan dan kesalehan diri. Corak asketisme Islam tidak bersifat zuhud stagnan akan tetapi zuhud moderat. Dengan demikian zuhud moderat sama dengan zuhud produktif dan partisipatif. Abstract: Positivication of Asceticism in Islam in Classical and Modern Paradigm Approaches. Asceticism is known as the highest moral or the ascetic achievement in order to interpret the existence of religious life in his conviction. Asceticism is comparable with the height ethical or altitude ethos. Asceticism is perceived not turn to unwillingness to work is symptomatic of lack of grace. Asceticism in Islam is perceived as an ascetic self-alienation and identified with faqîr, jû’i or ‘uzlah. Thus the introduction of asceticism in Islam called zuhud can do ironcage entry in the past, whereas contemporary Islamic asceticism must be included in ironcaging modernity. Islamic asceticism motivated by ethos and ethic which is sociocentric not egocentric only for self-perfection and self-righteousness. The style of Islamic asceticism is not be stagnant zuhud but moderate zuhud. Thus moderate zuhud is identical with productive and participatory zuhud.

Authors and Affiliations

Nurkhalis Nurkhalis

Keywords

Related Articles

THE INTERACTIONS OF MADZHABS IN ACEH: The Tripolar Typology

This study aims to analyze the model of interactions amongst various legal school of thoughts in contemporary Aceh. This study was a field study with the qualitative method. The method used to analyze the data was descri...

PROBLEM SOLVING DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

Abstract: Problem Solving in the Perspective of Islamic Counseling. In Islamic perspective, the main objective of the creation of man is to submit to God’s command. Faith has even become parameter for the quality of Musl...

REVITALISASI KEARIFAN LOKAL DALIHAN NA TOLU MASYARAKAT MUSLIM MANDAILING DALAM MENJAGA HARMONISASI LINGKUNGAN HIDUP

Abstrak: Kearifan lokal dalihan na tolu pada masyarakat Mandailing terancam terdegradasi oleh pengaruh globalisasi. Nilai-nilai kearifan lokal memiliki makna yang dalam, baik dari segi adat maupun agama, sehingga perlu...

HISAB IMKAN RUKYAT AN EFFORT UNIFICATION IN DETERMINING OF THE BEGINNING OF MONTHS OF QAMARIAH

Abstrak: Hisab imkan rukyat: Suatu Upaya dalam Penyatuan Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Studi ini mencoba untuk menjelaskan mengenai eksistensi hisab imkan rukyat dalam upaya penyatuan penentuan awal bulan qamariyah di...

الوسائط المتعددة في تطوير نموذج تعليم اللغة العربية: بحث في المدرسة العالية الحكومية كليمنتان الجنوبية

Abstrak: Peran Multimedia dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab: Studi pada Madrasah Aliyah Negeri di Kalimantan Selatan. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah agama mulai...

Download PDF file
  • EP ID EP205237
  • DOI -
  • Views 89
  • Downloads 0

How To Cite

Nurkhalis Nurkhalis (2015). POSITIFIKASI ASKETISME DALAM ISLAM DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA KLASIK DAN MODERN. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 0(1), 21-43. https://europub.co.uk/articles/-A-205237