TANAH TERLANTAR, MENYALAHI FUNGSI SOSIAL TANAH
Journal Title: Jurnal Sosial Humaniora - Year 2009, Vol 2, Issue 1
Abstract
Undang-undang Dasar 1945 BAB XIV pasal 33 ayat (3) mengamanahkan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tanah, yang merupakan tempat pijakan sekaligus tempat untuk tinggal dan dapat juga digunakan untuk berusaha, sering dimiliki secara berlebih (posesif ) oleh orang perorang atau suatu badan. Hal tersebut tidaklah terlalu salah, namun ironisnya, terkadang melupakan kewajiban terhadap tanah tersebut dan fungsi dari tanah tersebut. Kewajibannya adalah membayar pajak terhadap tanah tersebut (PBB=Pajak Bumi dan Bangunan) dan fungsi tanah tersbut sebagai fungsi sosial dari tanah tersebut. Pada setiap bidang tanah akan melekat suatu hak, hak ini merupakan suatu bukti kuat terhadap kepemilikan bidang tersebut. Contoh hak atas tanah adalah hak milik, hak guna bangunan, hak pakai dan sebagainya. Walaupun kepemilikan tanah telah jelas, namun tanah tidak boleh ditelantarkan, misalnya Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan ataupun Hak Pakai. Tanah dapat dinyatakan sebagai tanah terlantar apabila tanah tersebut dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan haknya atau tidak dipelihara dengan baik. , karena jika tanah ditelantarkan , maka tanah tersebut akan dikuasai langsung oleh negara.
Authors and Affiliations
Yuwono Yuwono
PENGARUH EMIC VIEW TERHADAP PENETAPAN KELAYAKAN LINGKUNGAN RENCANA PEMBANGUNAN JAWA-BALI
Bali Island as a domestic and international tourist destination object needs a large scale capacity of electricity supply. For this reason, PT. PLN (Persero) Main Unit of Java-Bali Connection Development will construct T...
JAMINAN KEBENDAAN DAN JAMINAN PERORANGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK PIUTANG
Dalam mewujudkan tujuan nasional kegiatan dalam bidang ekonomi merupakan prioritas utama untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya, berbagai kebijakan dibuat untuk memacu kegiatan ekonomi,memberikan kemu...
THE INFLUENCE OF STUDENT BACKGROUND CHARACTERISTICS ON PROFICIENCY IN ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE: INDONESIAN CONTEXT
In order to explain differences in English proficiency level, one needs to consider a number of factors frequently considered important at a variety of level of education systems. Among the factors that operate to influe...
PENGEMBANGAN MANAJEMEN KOPERASI DI PONDOK PESANTREN PERGURUAN ISLAM SALAFIAH KABUPATEN BLITAR
Pondok pesantren (Ponpes) merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Dalam perkembangannya pondok pesantre...
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM PENDIDIKAN
Peningkatan mutu pendidikan harus ditingkatkan terus menerus dan berkesinambungan. Total Quality Management adalah salah satu model atau metode yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan. Tot...