Tren Pendidikan Teologi Di Dunia (Perspektif C&MA) “Quality Control”: Keunggulan Dalam Pendidikan Teologi
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2015, Vol 13, Issue 1
Abstract
Artikel ini membahas tentang tren-tren baru dalam pendidikan tinggi teologi di dunia hari ini dari perspektif C&MA. Pendidikan teologi telah mengalami perubahan, yang dulunya hanya dibatasi pada beberapa orang di abad ke-18 dan ke-19, sampai saat ini di mana pendidikan terbuka bagi orang-orang dari bermacam-macam latar belakang. Ada beberapa isu keunggulan yang harus dihadapi oleh sekolah-sekolah teologi. Pertama adalah keunggulan dalam kepemimpinan, termasuk menentukan masa depan sekolah dan memimpin dengan rendah hati serta menjadi teladan. Yang kedua adalah keunggulan dalam bahan akademis, termasuk kepentingan penerbitan, khususnya dari “Dunia Selatan”, kepentingan tren oralitas, dan tren mengenai kepentingan mahasiswa. Yang ketiga adalah keunggulan dalam administrasi. Isu ini membahas tentang kejujuran dan integritas dan usaha untuk masuk dalam dunia teknologi abad ke-21. Yang keempat adalah keunggulan dalam karakter atau formasi rohani. Jika sebuah sekolah memerhatikan keempat isu mengenai keunggulan ini, maka akan ada masa depan yang penuh pengharapan. Kata-kata kunci: keunggulan, pendidikan teologi, kepemimpinan, formasi rohani, teladan, orality, adminstrasi, akademis, perspektif C&MA, sekolah tinggi, penerbitan This article addressed recent trens in theological education in the world today from a C&MA perspective. Theological Education has changed over the many years, from being limited to a select few in the 18th and 19th centuries, to now be open to many different people from many backgrounds. There are areas of excellence that theological schools must address. These are, first of all, excellence in leadership. This includes shaping the future of the school and leading with humility and example. Secondly is excellence in the area of academics. This includes the importance of publishing, especially from the “Global South”, the important tren of orality, and the tren of “student-first” mentality. Thirdly is excellence in the area of administration. The speaks primarily to the area of honesty, integrity, and seeking to enter the technological world of the 21st century. Fourthly is excellence in the area of character, or spiritual formation. If a school attends to these four areas of excellence, the future will be promising.
Authors and Affiliations
Andrew Scott Brake
Baptisan Roh Kudus Berdasarkan Perjanjian Baru
Karya ilmiah ini ditulis dengan membahas hal-hal berikut: analisis kata tentang baptisan Roh Kudus terhadap tujuh ayat dalam Perjanjian Baru yang berkaitan langsung dengan baptisan Roh Kudus, yaitu Matius 3:11; Markus...
Ulasan Buku: Belajar Menjadi Pemimpin
Buku Belajar Menjadi Pemimpin yang ditulis oleh Dr. Daniel Ronda merupakan hasil tuangan pemikiran yang ada di kompasiana, sebuah blog yang disediakan bagi warga dunia maya yang mau menulis dan mengekspresikan pandangann...
Paradigma Misi Dokter Kristen Di Indonesia Dalam Terang Injil Lukas
Sesuai dengan pokok masalah yang ada, maka yang menjadi tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: untuk mengetahui pelaksanaan misi oleh dokter Kristen di Indonesia dan sejauh mana misi itu dijalankan dilihat dal...
Pertumbuhan Karakter Kristen “Kepribadian Seorang Pelayan”
"ldentitas dan kepribadian seorang pemimpin Kristen terletak pada karakternya dan bukan pada pekerjaannyo. " Apakah saudara setuju dengan kenyataan ini? (Karakter berarti: sifat-sifut kejiwaan, akhlak atau budi pekerti...
Simbolisme Menurut Mircea Eliade
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita memiliki simbol yaitu Pancasila; sedangkan dalam kehidupan beragama kita memiliki simbol yaitu Wahyu atau Kitab Suci. Pancasila dan Kitab Suci sebagai simbol memberi dasar...