WACANA RAKSASA RAHWANA DASAMUKA DALAM DIBAWAH BENDERA REVOLUSI
Journal Title: Jurnal Sosial Humaniora - Year 2016, Vol 9, Issue 1
Abstract
Artikel ini berjudul Wacana Raksasa Rahwana Dasamuka dalam “Dibawah Bendera Revolusi“. Bung Karno adalah presiden pertama Republik Indonesia yang produktif menulis atau mengarang. Bahasa yang dimanfaatkan dalam karangannya terikat konteks. Kata dan gaya bahasa yang digunakan dalam karangannya merupakan wujud aksi dan reaksi terhadap konteks kondisi sosial, ekonomi dan politik yang memprihatinkan sebagai akibat sistem ekonomi kapitalis yang dijalankan penguasa asing-Belanda. Artikel ini bertujuan memberikan paparan faktual, obyektif dan ilmiah tentang “pemikiran, sikap dan gaya” Bung Karno dalam membahasakan raksasa Rahwana Dasamuka (selanjutnya disingkat RRD) dalam tulisan-tulisannya. Sampel yang dijadikan wilayah perburuan untuk memotret gaya membahasakan wacana RRD adalah teks-teks buah pikiran Bung Karno yang dikumpulkan menjadi satu buku dengan judul “Dibawah Bendera Revolusi“ (DBR). Tulisan Bung Karno yang terhimpun dalam buku DBR berbentuk retorika persuasif. Wacana yang dimanfaatkan sebagai senjata persuasif antara lain adalah wacana RRD, simbol Kapitalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme-Imperialisme. Wacana RRD digelar untuk membangun resistensi terhadap penjajah, yaitu pemerintahan asing-Belanda di Indonesia ketika itu. Jenis kata yang dimanfaatkan untuk menghidupkan wacana RRD adalah kata benda, kata kerja, kata sifat, kata seru, kata bilangan dan kata ganti orang. Kata-kata yang berjenis apa pun dan dari ragam, bidang serta bahasa mana pun, selama fungsional-produktif untuk membangun struktur wacana (sistem makna atau cara pandang yang diinginkan) RRD cenderung dimanfaatkannya. Dalam wacana RRD, Bung Karno dominan memanfaatkan metafor, seperti personifikasi, ironi, sinisme dan sarkasme. Gaya bahasa hiperpola, repetisi, erotesis dan antitesis pun dimanfaatkannya. Semua gaya bahasa tersebut dimanfaatkan untuk membangun struktur wacana Raksasa Rahwana Dasamuka. simbol kejahatan dan keserakahan yang harus ditumpas. Dengan pilihan kata dan gaya bahasa tersebut, Bung Karno seperti menyediakan cara membaca, dan cara menyikapi RRD sebagai jelmaan kapitalis-imperialis. Pikiran, sikap dan perilaku gemas, dongkol dan garang pembaca seperti dibentuk dan dirahkan ke “buto” Raksasa Rahwana Dasamuka simbol keserakahan dan kejahatan.
Authors and Affiliations
Edy Subali, Enie Hendrajati
THE INFLUENCE OF STUDENT BACKGROUND CHARACTERISTICS ON PROFICIENCY IN ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE: INDONESIAN CONTEXT
In order to explain differences in English proficiency level, one needs to consider a number of factors frequently considered important at a variety of level of education systems. Among the factors that operate to influe...
MANAJEMEN PEMBELAJARAN Al QUR’AN HADITS DI MAN PAMEKASAN
Artikel hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang manajemen pembelajaran al-Qur’an Hadits di MAN Pamekasan. Ada 3 (tiga) fokus penelitian yang akan dikaji secara mendalam dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana per...
METAFISIKA KEJADIAN DALAM PERSPEKTIF TEORI MOSEN
Many incidents happen in the universe. They are make humans embittered and try to understand about them. Things about incident were searched in this research : how an incident emerge, actor of all incidents in universe,...
PELANGGARAN PERLUASAN BANGUNAN DI KOMPLEKS PERUMAHAN DI KOTA SURABAYA DITINJAU DARI PERATURAN TENTANG GARIS SEMPADAN BANGUNAN
Perumahan yang dibangun pengembang mulai dekade delapan-puluhan, pada awalnya dibangun sesuai dengan ketentuan tata ruang Kota Surabaya. Namun demikian dalam pengembangannya sesudah ditempati penghuni, rumah-rumah terseb...
DEVELOPING VISUAL NOVEL GAME WITH SPEECH-RECOGNITION INTERACTIVITY TO ENHANCE STUDENTS’ MASTERY ON ENGLISH EXPRESSIONS
The teaching of English-expressions has always been done through conversation samples in form of written texts, audio recordings, and videos. In the meantime, the development of computer-aided learning technology has mad...