Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria pada Ibu Hamil di Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe
Journal Title: Higiene : Jurnal Kesehatan Lingkungan - Year 2018, Vol 4, Issue 2
Abstract
Infeksi malaria pada kehamilan sangat merugikan baik bagi ibu dan janin yang dikandungnya, karena infeksi ini dapat meningkatkan kejadian morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. Untuk menganalisis faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini termasuk studi observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Variabel dependen yaitu kejadian malaria pada ibu hamil dan variabel independen yaitu penggunaan kelambu, breading place, keberadaan se-mak-semak, penggunaan kawat kassa, menggantung pakaian dan adanya riwayat malaria. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan uji Logistic Regression. Tidak menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,000, PR = 12,667, Ditemukannya breading place nyamuk disekitar rumah berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,004, PR = 9,429, Adanya keberadaan semak-semak disekitar rumah berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,001, PR = 12,100, Tidak menggunakan kawat kassa pada ventilasi berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,000, PR = 23,333, Menggantung pa-kaian dalam rumah/kamar tidur berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,013, PR = 6,080, Adanya riwayat malaria berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,003, PR = 14,182, Adanya riwayat malaria merupakan variabel yang pal-ing dominan terhadap kejadian penyakit malaria pada ibu hamil, dengan nilai p = 0,004, PR= 8,097. Tidak menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari, ditemukannya breading place nyamuk, adanya keberadaan semak-semak disekitar rumah, tidak menggunakan kawat kassa pada ventilasi, menggantung pakaian dalam rumah/kamar, adanya riwayat malaria merupakan faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil dan adanya riwayat malaria merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian penyakit malaria pada ibu hamil. Bagi petugas Puskesmas Manganitu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan oleh petugas puskesmas tentang faktor risiko terhadap kejadian penyakit malaria pada masyarakat (menggunakan kelambu saat tidur, tidak menggantung pakaian dalam rumah, menggunakan kawat kasa pada ventilasi serta meningkatkan kegiatan pencegahan melaria serta faktor risiko yang lain)
Authors and Affiliations
Dismo Katiandagho, Amelia Donsu
Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Membunuh Jentik Nyamuk Aedes sp (Studi di Daerah Epidemi DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kecamatan Manggala)
Nyamuk Aedes sp merupakan vektor utama dari DBD. Kejadian luar biasa Demam Berdarah yang terjadi di Makassar tahun 2013 berlokasi di wilayah Puskesmas Antang Kecamatan Mangga-la.Penelitian terdahulu mengenai efektivitas...
Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Daerah Dataran Rendah Kabupaten Gowa
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 terdapat 20.4 juta ka-sus baru tuberculosis di seluruh dunia, (World Health Organization, 2016). Lingkungan Fisik rumah yang tidak memenuhi syarat ,seperti...
Hubungan Penggunaan Sarana Air Bersih dan Jamban Keluarga dengan Kejadian Schistosomiasis di Kecamatan Lindu
Schistosomiasis (juga dikenal sebagai bilharzia, bilharziosis atau demam keong) adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh beberapa spesies trematoda (platyhelminth infeksi, atau “Cacing”). Sua-tu cacing parasit dari g...
Management Waste in The Public Service Area of The Southern Konawe Hospital
Waste from such hospital activity is likely to result in pathogenic microorganisms and toxic chemicals that cause infection and may spread to hospital environments due to inadequate health care techniques, errors in the...
Exploring Oral Health Behavior In Residential Gunung Masigit Village with Radon Level 2030±509 Bq/m3 and 1140+ 393 Bq/m3
An oral health behaviour is a new science in the social revolution of industrialization to reflect the developing self-actualization and the concept of general health research. Environmental factors such as radon ionizin...