Antara Ideologi dan gaya hidup Grunge

Journal Title: VISUALITA Jurnal Online Desain Komunikasi Visual - Year 2009, Vol 1, Issue 1

Abstract

Ideologi sebagai produksi sosial makna sumber pemaknaan dan nilainilai konotatif yang mewujudkan kegunaannya. Nilai-nilai Grunge memberikan suasana yang berbeda sebagai musik rock umumnya, lirik yang dilantunkan, gaya bermain musik, pakaian serta kehidupan keseharian menjadi keyakinan yang mendasari menjadi trend baru. Konotasi dalam produksi sosial makna adalah bertolak belakang dari keadaan umumnya, kekuatan yang muncul dari minoritas. Grunge memiliki pengaruh yang terus meluas, Nirvana salah satu pencetusnya memiliki kekuatan dengan segala keterbatasan grunge itu sendiri untuk terus menunjukan ideologinya ke seluruh penjuru dunia. Menurut Fiske (Fiske:243) hegemoni diperlukan, dan harus begitu bekerja keras, karena pengalaman sosial kelompok-kelompok subordinat (baik berdasarkan kelas, gender, ras, usia, ataupun faktor lain) terus menerus memberikan gambaran yang bertentangan dengan lukisan ideologi dominan yang dibuat untuk mereka oleh mereka sendiri dan relasi sosial. Ideologi yang dominan membentuk hegemoni untuk memenangkan kesepakatan atas apa yang telah diperjuangkan. Secara umum Grunge ingin mencapai tujuannya hanya semata ingin menuangkan ideologinya diatas kemapanan yang sudah ada karena keterkekangannya dalam berkreatifitas. Nirvana berhasil menaklukan ideologinya sendiri untuk memberikan kekuasaan yang besar yang mampu mengalahkan dominasi gender sebelumnya. Grunge adalah Rock and Roll tanpa atribut, begitulah beberapa media massa menyebutnya, namun semakin eksis, menyebar dan meluas Grunge dapat diterima oleh masyarakat walau tidak sedikit yang menuai kebencian sebagian orang. Ketika Grunge menjadi kekuatan komoditas, memberikan penilaianpenilaian atas sikap konsumen untuk memilih style Grunge menjadi gaya hidup dalam kehidupan masyarakat.

Authors and Affiliations

Irwan Tarmawan

Keywords

Related Articles

Desain Budaya Jawa Dalam Opera Van Java

Penyajian tayangan hiburan dalam media visual selalu menarik untuk diamati dan ditelisik kehadirannya. Terutama pengemasan tayangan hiburan berupa kesenian tradisional dalam modernitas selalu memiliki daya tarik tersendi...

VISUALISASI KARAKTER KUNTILANAK BERDASARKAN CERITA LEGENDA URBAN MENGENAI TRAGEDI SAKIT HATI PEREMPUAN

Salah satu legenda urban yang terkenal di Indonesia adalah cerita mengenai makhluk-makhluk gaib atau hantu. Pada masyarakat tradisional di Indonesia, hantu secara umum lebih diketahui sebagai roh atau arwah yang meningga...

Lensa Canon L Series Putih dan Gaya Hidup Komunitas Fotografi

Saat ini, fotografi tidak hanya berada dalam lingkup ruang seni saja. Sejak ditemukannya kamera dalam bentuk yang kompak dan praktis, fotografi telah menjadi bagian hidup masyarakat luas sehari-hari. Kamera tidak hanya m...

DELEUZE CINEMATICA’ ETHIC IN JAVA WOMEN'S REPRESENTATION ON ‘SETAN JAWA’ GARIN NUGROHO'S FILM

Film is a medium of visual communication that plays a role in the dissemination of women's concept discourse in Indonesia, one of which is due to its distinctive characteristics that can last for a long period of time, p...

A Study On Interactivity In Computer Assisted Language Learning (CALL) Based For Learning Languages

Language learning tool is constantly being developed along with technology development. Computer Assisted Language Learning (CALL) is an area of research that is focused on tool development for upgrading the...

Download PDF file
  • EP ID EP422919
  • DOI -
  • Views 64
  • Downloads 0

How To Cite

Irwan Tarmawan (2009). Antara Ideologi dan gaya hidup Grunge. VISUALITA Jurnal Online Desain Komunikasi Visual, 1(1), 1-9. https://europub.co.uk/articles/-A-422919