Cracking The Code Of Easter Or, Understanding Why The Date Of Easter “Hops” All Over The Calendars Of March And April

Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2015, Vol 13, Issue 2

Abstract

Why is it that in most years, but not every year, Western Christians--both Catholic and Protestant--celebrate Easter at least one week before Eastern (Orthodox) Christians? Furthermore, since the Bible portrays the resurrection of Jesus as occurring on the Sunday morning directly after Passover, why is it that in many years both Eastern and Western Christians celebrate Easter more than a week after Passover, or even before Passover? The major key to understanding the cycle of annual dates for Passover, Orthodox Easter, and Western Easter is the Metonic Cycle, and how it was shaped and applied in three different historical contexts. This article seeks to explore the historical genesis of the Metonic Cycle and how it was applied to each of these festivals to yield the results we see today. Kenapa kebanyakan tahun, walaupan bukan setiap tahun, Gereja-gereja barat, yaitu gereja Katolik dan gereja Protestan, merayakan Paskah paling sedikit satu minggu sebelum Paskah Kristen Timur (gereja Ortodoks)? Selanjutnya, karena Alkitab menjelaskan kebangkitan Yesus ditentukan pada pagi hari Minggu langsung setelah Paskah Yahudi, mengapa terkadang orang-orang Kristen Timur dan orang-orang Kristen Barat merayakan Paskah lebih dari satu minggu sesudah Paskah Yahudi, ataupun sebelumnya? Kunci yang paling penting untuk mengerti putaran tanggal ini antara Paskah Yahudi, Paskah gereja Ortodoks, dan Paskah gereja Barat adalah Putaran Metonik, dan bagaimana Putaran ini dibentukan dan diterapkan dalam ketiga konteks historis. Artikel ini mau menyelidiki permulaian Putaran Metonik ini dan bagaimana Putaran ini diterapkan pada setiap festival ini sampai apa yang kita lihat hari ini.

Authors and Affiliations

Steven L. Ware

Keywords

Related Articles

Analisis Pengaruh Nyanyian Jemaat Terhadap Kualitas Ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, sejauh mana nyanyian jemaat memengaruhi kualitas penyembahan umat dalam ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar. Bagaimana um...

Peran “Teologi Sosial” Gereja Protestan Indonesia Di Gorontalo (GPIG) Dalam Menanggapi Masalah Kemiskinan

Artikel ini bertujuan untuk melihat peran “teologi sosial” yang berkembang di lingkungan Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo (GPIG) dalam menanggapi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Berdasarkan hasil pene...

Semangat Islam Dalam Kebudayaan Orang Bugis-Makassar

Pembahasan masalah semangat dan etos sosial tidak terlepas dari jangkauan sistem budaya masyarakat. Sistem budaya adalah abstrak, tak dapat dilihat dan diraba, ia identik pada komunitas, berada di kepala dan sukma tiap o...

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformatif Berdasarkan Kitab Nehemia dan Implikasinya Bagi Kepemimpinan Rohani Masa Kini

Kepemimpinan adalah suatu proses atau cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengajak, mendorong dan melibatkan orang lain (bekerja sama), serta memberdayakan potensi yang dimiliki orang lain dal...

Peran Gembala Jemaat Terhadap Pengembangan Pelayanan Holistik Di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Yegar Sahaduta Jayapura

Tujuan yang hendak dicapai dalam tulisan ini antara lain: Pertama, membahas peranan gembala jemaat terhadap pengembangan pelayanan holistik. Kedua, menemukan bentuk-bentuk pelayanan holistik yang efektif untuk memenuhi k...

Download PDF file
  • EP ID EP31351
  • DOI http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v13i2.176
  • Views 227
  • Downloads 0

How To Cite

Steven L. Ware (2015). Cracking The Code Of Easter Or, Understanding Why The Date Of Easter “Hops” All Over The Calendars Of March And April. Jurnal Jaffray, 13(2), -. https://europub.co.uk/articles/-A-31351