PENURUNAN RASA CINTA BUDAYA DAN NASIONALISME GENERASI MUDA AKIBAT GLOBALISASI
Journal Title: Jurnal Sosial Humaniora - Year 2011, Vol 4, Issue 2
Abstract
Saat dunia sudah mengalami era globalisasi, kita bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan mudah dan sangat menguntungkan. Tetapi dengan adanya globalisasi ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. Anak muda sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia. Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini merasa lebih bangga dengan budaya luar. Padahal kunci konservasi budaya terletak pada niat dan semangat anak-anak muda untuk tetap melestarikan dan generasi sebelumnya mengajarkan hal-hal yang mereka ketahui tentang budaya, sejarah dan tradisi negara kepada generasi muda. Sejak dini, orang Indonesia harus rajin mempelajari bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertunjukan tradisional atau upacara adat, supaya rasa cinta terhadap budaya tumbuh dan berkembang. Sekarang anak-anak TK cenderung suka menonton Ben 10 dan bermain boneka berbie, yang semuanya pengaruh luar. Di era global mempelajari budaya luar khususnya penguasaan bahasa asing (Bahasa Inggris, Cina) memang menjadi suatu syarat untuk memperoleh pekerjaan yang bagus, namun bukan berarti harus meninggalkan budaya bangsa. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari piring, ketukan kendang, karena inilah identitas bangsa Indonesia. Perjuangan kita sekarang adalah mengembalikan rasa cinta itu kepada generasi muda Indonesia. Tumbuhkan rasa cinta akan budaya kita sejak usia muda.
Authors and Affiliations
Dyah Satya Yoga Agustin
CONFLICT BETWEEN INDIVIDUALS AND GROUPS IN A CHANGING ORGANIZATION – A CONCEPTUAL REVIEW
The traditional view sees conflict as something negative and destructive, and therefore should be avoided. Contradictorily, the human relations view holds that conflict is a natural and inevitable part of organizational...
HASAN HANAFI DAN MOHAMMAD ARKOUN: KRITIK METODOLOGI ATAS ORIENTALISME
Hasan Hanafi dan Muhammad Arkoun adalah dua diantara sekian banyak tokoh atau pemikir kontemporer, yang aktif memberikan perhatian pada problematika modernitas. Salah satu diantaranya adalah respon mereka terhadap masala...
A LEXICAL-FUNCTIONAL GRAMMAR REPRESENTATION OF INDONESIAN VERBAL SENTENCES
This paper presents a Lexical-Functional Grammar (LFG) description of Indonesian structures with a verbal predicate. The similarity of Indonesian and English in this type of construction has enabled the application of th...
UANG DAN FUNGSINYA (Sebuah Telaah Historis dalam Islam)
Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang, uang bukan capital. Sebaliknya, konsep uang yang dikemukakan dalam ekon...
INTEGRATING SYSTEMIC FUNCTIONAL LINGUISTICS IN DESIGNING SYLLABUS FOR ELT CLASSROOM
To communicate effectively language learners need to become proficient in using the semantic, syntactic, lexical, morphological and phonological elements of the language being learnt. They also need to understand its pra...