PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE

Journal Title: Teras Jurnal - Year 2017, Vol 7, Issue 1

Abstract

Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sistem bersinyal untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang terjadi. Analisis menggunakan Metode (MKJI) 1997 dengan bantuan program Sidra Intersection 5.1. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, sedangkan data sekunder terdiri dari kondisi lingkungan, termasuk ukuran kota dan jumlah penduduk. Hasil pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kenjenuhan 0.60, panjang antrian 61 m, tundan 31.5 detik, dan level of service (LOS) C dimana arus lalu lintas pada persimpang tersebut masih stabil, tetapi kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkan. Sedangkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan perubahan fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase didapatkan nilai DS 0,87, panjang antrian 135 m, tundan 53,3 detik, dan LOS D, artinya arus lalu lintas mulai tidak stabil, perubahan volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap besarnya kecepatan perjalanan, hal ini menunjukkan perubahan Sistem Manajemen Lalu Lintas pada Simpang Empat Baiturrahim Kota Lhokseumawe belum tepat dilakukan perubahan jumlah fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase

Authors and Affiliations

Said Jalalul Akbar, Zulfhazli Zulfhazli, Andi Syahputra

Keywords

Related Articles

PEMAKAIAN TANAH DIATOMAE SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN FAS 0.30 DENGAN PERLAKUAN KALSINASI UNTUK PRODUKSI BETON NORMAL

Tanah diatomae memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash dan metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat beton mutu normal dengan penambahan tanah diatomae dari Desa Lamp...

PENGARUH PENAMBAHAN FILLER GRANIT DAN KERAMIK PADA CAMPURAN LASTON AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL

Lapis Beton Aspal adalah lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai structural. Salah satu jenis lapis beton aspal tersebut adalah Asphall Concrete – Wearing Course (AC-WC) sebagai lapisan yang pali...

STUDI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DALAM PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON

Rancangan campuran (mix design) merupakan upaya membuat proporsi material penyusun beton agar memenuhi mutu beton yang direncanakan.Kekuatan pada beton sangat tergantung pada komposisi dan kekuatan dari masing-masing mat...

PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA–PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE

Kota Lhokseumawe mempunyai dataran yang cenderung landai dengan kemiringan lereng 0,0002 hal ini menyebabkan pengaliran air cenderung lamban (kecepatan rendah) sehingga pada daerah layanan yaitu sekitar desa Ujong Blang...

PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE

Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang b...

Download PDF file
  • EP ID EP368362
  • DOI 10.29103/tj.v7i1.128
  • Views 141
  • Downloads 0

How To Cite

Said Jalalul Akbar, Zulfhazli Zulfhazli, Andi Syahputra (2017). PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE. Teras Jurnal, 7(1), 223-234. https://europub.co.uk/articles/-A-368362