Tinjauan Teologis: Allah Menyesal Berdasarkan Perspektif Kitab Kejadian Pasal 6:6-7
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2013, Vol 11, Issue 2
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah Pertama, untuk menjelaskan makna Allah menyesal melalui pemaparan eksposisi nas di dalam kitab Kejadian 6:6-7, supaya dapat menghasilkan kerangka pemahaman yang benar tentang Allah sebagai Pencipta. Kedua, untuk mendapatkan pemahaman yang benar mengenai Allah menyesal berdasarkan penjelasan implikasi teologis. Ketiga, supaya orang percaya dapat mengerti makna mengenai Allah menyesal dalam kitab Kejadian 6:6-7 yang dijabarkan dalam implikasi praktis. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metodologi eksposisi, dengan menggunakan prinsip-prinsip hermeneutika, yaitu dengan kajian eksegesis Alkitab mengenai Allah menyesal berdasarkan Kejadian 6:6-7 dan melalui penelitian kualitatif, yaitu dengan penggunaan buku-buku di perpustakaan yang berkaitan dengan konsep judul karya ilmiah. Kesimpulan karya ilmiah ini adalah: Pertama, Allah yang menyesal adalah Allah yang konsisten terhadap sifat dan karakter-Nya. Kedua, Allah yang menyesal adalah Allah yang harus dipahami melalui konteks firman Tuhan. Berdasarkan konteks Kejadian 6:6-7 Allah menyesal adalah Allah yang menyatakan pengakuan- Nya sebagai pencipta (6:6). Dan Mengungkapkan keputusan Allah (6:7). Ketiga, Allah menyesal adalah Allah yang tidak dapat menyangkal diri-Nya sebagai Allah yang ingin menyatakan bahwa Ia sangat berduka, tetapi harus menyatakan keadilannya sebagai Allah dan harus menghukum kejahatan manusia. Keempat, Allah menyesal adalah Allah yang menghendaki supaya manusia hidup dalam peraturan dan hukum-hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupannya.
Authors and Affiliations
Yetris Elbaar, Peniel C. D. Maiaweng
Perdebatan Ilmiah dan Non-ilmiah Tentang Mitos “Monyet Ke-Seratus”
Tulisan ini membahas fenomena Monyet Ke-Seratus sebagai hasil penelitian di Jepang, sekalipun penelitian ini tidak menyatakan tentang Monyet Ke-Seratus namun perdebatan yang berkembang dan beberapa tanggapan yang terus b...
Peran Proses Mentoring Pemimpin Kaum Muda Bagi Perkembangan Pelayanan Pemuda Di Gereja
Masalah saat ini yang banyak dialami oleh gereja-gereja adalah kurangnya pemimpin-pemimpin yang memiliki kemampuan yang cukup untuk mengembangkan pelayanan di gereja. Gereja yang seharusnya menghasilkan pemimpin yang mem...
Konsep Eirene Berdasarkan Efesus 2:11-22 dan Implementasinya dalam Kekristenan Masa Kini
Pertama, setelah setiap pembaca memahami makna eirene diharapkan akan menerapkan kata eirene ini, di dalam kehidupan setiap hari sebagai salam sapaan seperti layaknya kata syalom. Dan juga menghidupinya di dalam kehidu...
Siapakah Dia: Sang Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja Damai? Studi Terhadap Makna Teks Yesaya 8:23-9:6
Panggilan dan pelayanan kenabian Yesaya berada dalam situasi genting seperti yang telah diungkapkan di atas. Akan tetapi penekanan nubuat Yesaya adalah kepada eksistensi dan atribut Tuhan Yang Mahakudus yang dapat diper...
Pendekatan Penginjilan Kontekstual Kepada Masyarakat Baliem Papua
Studi ini memperlihatkan adanya nilai-nilai budaya dan konsep worldview masyarakat Baliem yang “relatif dekat”, yaitu kepercayaan kepada Walhowak atau Nyopase Kain atau Elalin Walhasikhe, konsep cargo cults berupa pengha...